Mohon tunggu...
Naufan Noordyanto
Naufan Noordyanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya

Dosen; Desainer grafis; Karya-karyanya pernah dipamerkan atau disajikan di 46 negara.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Tim Dosen DKV ITS Bantu UKM Produsen Dendeng Ikan Madura Melalui Pengembangan Desain Kemasan

21 November 2024   05:52 Diperbarui: 21 November 2024   09:19 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Pengabdi memegang desain kemasan, Wisnu Wijaya (kiri) dan Naufan Noordyanto (kanan), DKV ITS (Sumber: Arsip Tim Pengabdi DKV ITS) 

Dalam upaya meningkatkan daya saing produk lokal, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) dari Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membina UKM AHASWE, sebuah usaha kecil menengah (UKM) di Desa Branta Pesisir, Pamekasan, Madura, yang memproduksi dan memasarkan produk olahan ikan sejak 2005. Abdimas ini menghasilkan desain kemasan baru yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga diharapkan mampu mengangkat citra dendeng ikan khas Madura.

Dendeng ikan filet tanpa campuran daging ikan lain maupun tepung, produk unggulan UKM AHASWE yang dikelola oleh Huzaimah (47), telah lama dikenal di kalangan masyarakat setempat. Namun, untuk menembus pasar yang lebih luas, produk ini membutuhkan pembaruan, terutama dalam hal kemasan. “Kemasan sebelumnya kurang memunculkan daya pikat dan mencerminkan kualitas produk,” ujar Wisnu Wijaya, Dosen DKV serta ketua Tim Pengabdi DKV ITS.

Memahami masalah tersebut, Tim pengabdi yang terdiri dari dosen Departemen DKV ITS seperti Wisnu Wijaya (Ketua) dan anggota Naufan Noordyanto, Sayatman, Nugrahardi Ramadhani, Didit Prasetyo, dan Putri Dwitasari, pun turun tangan. Mereka melakukan identifikasi produk dendeng ikan merek AHASWE, target pasar, serta tren desain kemasan terkini yang dilakukan sejak April hingga Oktober 2024. Hasilnya, lahirlah desain kemasan baru yang lebih modern dan segar.

Dalam upaya menyesuaikan diri dengan tren pasar yang dinamis, kita munculkan desain yang lebih segar untuk menarik perhatian konsumen, khususnya mereka yang memiliki gaya hidup aktif, yang suka ikan atau pengganti dendeng daging, yang siap konsumsi, dapat menjadi lauk maupun camilan praktis yang dibawa kemana-mana”, ungkap Naufan Noordyanto, anggota tim Pengabdi.

Tim Pengabdi memegang desain kemasan, Wisnu Wijaya (kiri) dan Naufan Noordyanto (kanan), DKV ITS (Sumber: Arsip Tim Pengabdi DKV ITS) 
Tim Pengabdi memegang desain kemasan, Wisnu Wijaya (kiri) dan Naufan Noordyanto (kanan), DKV ITS (Sumber: Arsip Tim Pengabdi DKV ITS) 

“Kami juga ingin menciptakan desain mencerminkan identitas produk dan asal usulnya,” tambah Naufan. Desain kemasan baru ini menampilkan ilustrasi seorang ibu nelayan yang sedang menyunggi ikan dengan tampah. “Ilustrasi ini dipilih untuk merepresentasikan semangat kerja keras para nelayan dan ibu-ibu rumah tangga di Madura yang turut berkontribusi dalam perekonomian keluarga,” lanjut dosen DKV yang juga aktif sebagai desainer grafis ini.

Selain itu, produk UKM AHASWE belum dilengkapi dengan logo yang representatif, sehingga kami mendesain logo baru untuk dibubuhkan pada permukaan kemasan baru. Logo baru yang tampil pada kemasan baru ini berguna untuk membangun identitas merek yang unik dan berbeda yang akan membantu konsumen mengingat merek UKM AHASWE.

Warna-warna yang digunakan didominasi oleh warna-warna cerah dan hangat, seperti salem/peach dan biru laut, yang memberikan kesan segar dan menggugah selera. Grafis lainnya yang ditampilkan adalah artefak Madura dan laut, seperti sampan (perahu), juga bumbu-bumbu, perlengkapan makan dan masakan yang menggambarkan bahwa dendeng ikan produk memiliki bumbu nusantara dengan aroma pesisir yang dapat dimakan sebagai lauk maupun camilan. 

“Desain kemasan baru ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik produk di mata konsumen, baik lokal maupun nasional,” tambah Naufan Noordyanto, dosen penerima Habibie Prize 2022 ini.

Tidak hanya itu, Tim Pengabdian juga mendesain media poster promosi produk dendeng ikan untuk di-share di media platform daring; foto (bisnis) mockup display kemasan produk untuk katalog digital, dan tim Pengabdian mendampingi pengorganisasiannya di platform Whatsapp. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun