Mohon tunggu...
Naufal Yuqa
Naufal Yuqa Mohon Tunggu... Editor - Sebuah tulisan dari hati untuk negri

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Olahraga sampai ke Olahrasa

20 Juli 2021   12:57 Diperbarui: 20 Juli 2021   13:14 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti halnya hidup, yang kita alami. Tiap-tiap manusia mengalami diatas dan dibawah. Ada suka dan ada duka. Kita tidak bisa melawan hal itu karena itu sudah ketetapan tuhan. Yang harus dilakukan adalah tekhnik pengendalian ketika diatas harus bersikap seperti apa, dan ketika dibawah harus bagaimana. Maka selaras lah hidup.

seperti kata nosstress

“jika sedih jangan terlalu, jika senang jangan terlalu.” Selaras.

Berlatih memanah

Selanjutnya memanah. Jika zaman dahulu biasa disebut “jemparingan.” Yang berarti anak panah. Dengan memanah, melatih diri untuk menarik busur dengan tenaga dan tenang, tapi tepat sasaran.

Sebagai pemula biasanya tak langsung tepat di titik tengah. Pasti nyasar dulu panahnya. Maka dari itu sabar, sembari tetap sadar.

Yang diperlukan dalam memanah tidak hanya kekuatan untuk menariknya, bahkan ditarik dengan tenaga pun sering kali busur terlepas dari tempatnya, atau melesat tak terkendali. Tak sesuai dengan bidikan. Maka dari itu ketenangan juga diperlukan dalam olahraga.

Lagi-lagi saya berbicara tentang pengendalian. Betapa pentingnya pengendalian diri, nafsu, atau apapun itu. Dalam olahraga maupun kehidupan.

Jangan sampai terbawa oleh hawa nafsu dan bertindak tunduk tak terkendali. Pada hakikatnya manusia memiliki banyak hal yang terjadi dalam hidup.

sumber: foto pribadi
sumber: foto pribadi

Seperti arjuna yang memiliki jiwa kesatria dengan panah pasoepati nya. Yang bermakna Sekali lihat, mati. Melihat sekejap dan melangkah setindak. Itulah arjuna sejati yang bisa kita terapkan dalam kehidupan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun