- Jean Piaget, menyatakan bahwa anak-anak memiliki pola pikir dan pemahaman bawaan tertentu yang berkembang melalui tahap-tahap perkembangan kognitif.
Teori konvergensi adalah teori dalam psikologi perkembangan yang menggabungkan pandangan dari dua teori yang sering bertentangan, yaitu nativisme dan empirisme, untuk menjelaskan pembentukan karakter dan perilaku manusia. Teori ini dikemukakan oleh William Stern, seorang psikolog dari Jerman. Menurut teori konvergensi, perkembangan individu dipengaruhi oleh perpaduan antara faktor bawaan (hereditas atau genetik) dan faktor lingkungan (pengalaman dan pendidikan).
Contoh dari teori konvergensi:
1. Kecerdasan, seorang anak mungkin memiliki kecerdasan bawaan yang tinggi, tetapi kecerdasan ini tidak akan berkembang optimal tanpa dukungan lingkungan, seperti pendidikan yang baik dan dukungan orang tua.
2. Kemampuan berbahasa, anak-anak memiliki kemampuan bawaan untuk belajar bahasa, namun lingkungan juga penting untuk mengaktifkan dan mengembangkan kemampuan tersebut. Misalnya, tanpa interaksi verbal yang cukup, anak-anak mungkin mengalami keterlambatan dalam penguasaan bahasa.
3. Kepribadian dan karakter, faktor genetik mungkin memengaruhi kepribadian dasar seseorang, seperti kecenderungan untuk menjadi pemalu atau ekstrovert, tetapi pengalaman hidup dan lingkungan sosial akan membentuk dan memodifikasi kepribadian tersebut seiring waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H