Pada tahun 1953, setelah kamboja meraih kemerdekaan, lalu thailand memperkuat pembelaannya di perbatasan dekat kuil preah vihear dengan adanya pos polisi di pegunungan dengrek, hal ini diprotes oleh kamboja di bawah menteri sihanouk. Beberapa negosiasi yang dilakukan dari tahun 1953 sampai 1958 tidak mencapai hasil positif.
Kuil preah vihear merupakan wilayah yang diperebutkan oleh dua anggota dari negara Association Of Southeast Asia Nations (ASEAN) yaitu thailand dan kamboja. Wilayah preah vihear merupakan wilayah yang memiliki banyak peninggalan sejarah berupa situs candi kuno hingga 228 candi (cipto, 2007, p.69).Â
Awal mula terjadinya konflik thailand dan kambojaÂ
Konflik antara Thailand dan Kamboja seputar Kuil Preah Vihear dimulai sejak bertahun-tahun yang lalu. Kuil Preah Vihear adalah kompleks candi Hindu kuno yang terletak di perbatasan antara Thailand dan Kamboja. Kedua negara memiliki klaim atas wilayah di sekitar kuil ini.
Perdebatan mengenai kepemilikan Kuil Preah Vihear bermula pada era kolonial. Pada tahun 1907, Mahkamah Internasional memutuskan bahwa kuil tersebut berada di wilayah Kamboja. Namun, pada tahun 1954, kuil tersebut jatuh ke tangan Thailand ketika pasukan Kamboja ditarik keluar oleh Perjanjian Jenewa yang mengakhiri Perang Indochina Pertama.
Pada tahun 1959, Kamboja mengajukan gugatan kepada Mahkamah Internasional atas klaim wilayah tersebut. Pada tahun 1962, Mahkamah Internasional kembali memutuskan bahwa kuil tersebut merupakan bagian dari Kamboja. Thailand mengakui keputusan tersebut, tetapi ada perselisihan terkait penentuan batas perbatasan yang tepat di sekitar kuil.
Konflik intensif antara Thailand dan Kamboja meletus kembali pada tahun 2008 ketika PBB menetapkan Kuil Preah Vihear sebagai Situs Warisan Dunia. Thailand memprotes keputusan tersebut karena mereka berpendapat bahwa hal itu mempengaruhi klaim wilayah mereka. Kekhawatiran muncul mengenai akses ke kuil dan kawasan sekitarnya, serta sengketa perbatasan yang belum terselesaikan.
Pada awal thailand tidak melaksanakan keputusan mahkamah internasional dalam case concrening the temple of preah vihear pada tahun 1962. pada abad ke-11 kuil preah vihear dianugrahi status world heritage oleh salah satu bdan PBB, UNESCO. Peanugrahan ini menjadi picuan kemarahan kaum nasionalis thai yang mengklim situs budaya itu adalah thailand. Tetapi kuil ini ditetapkan sebagai milik kamboja oleh mahkamah internasional.
Dampak Dari Konflik Thailand-Kamboja
Konflik di Kuil Preah Vihear memiliki dampak yang meluas, baik secara politis, sosial, maupun budaya. Pertama, konflik ini menghambat hubungan bilateral antara Kamboja dan Thailand, menimbulkan ketegangan dan saling curiga di antara kedua negara. Upaya untuk mencapai penyelesaian damai terus diupayakan melalui dialog bilateral dan intervensi internasional.