Adanya diskusi baik antara orang tua maupun dengan guru, tentu juga menjadi tolak ukur kesuksesan dari PJJ itu sendiri. Tanpa adanya diskusi dari orang tua maupun guru, tentu akan sulit bagi siswa untuk memahami setiap materi yang diberikan.Â
Belum lagi, peran sekolah juga penting untuk tetap mendukung dan berkomunikasi terhadap orang tua. Hal ini diutarakan karena masih banyak sekali siswa yang enggan bertanya kepada pihak yang terlibat seperti guru, serta ditambah pula orang tua yang cenderung pasif dalam memantau serta berdiskusi dengan siswanya. Hal tersebut justru tidak akan memaksimalkan kegiatan PJJ di rumah.
3. Penggunaan Media dan Alat Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran juga menjadi aspek lain dalam memaksimalkan kegiatan PJJ. Hal ini diutarakan karena tidak semua siswa memiliki media dan alat pembelajaran yang sama. Khususnya siswa yang ada di daerah 3T, tentu memaksimalkan yang ada sangat perlu dilakukan mengingat keterbatasan media dan perangkat pembelajaran.Â
Banyak hal yang bisa digunakan sebagai suatu media atau alat untuk pembelajaran, seperti halnya pendidikan karakter dengan menggali kebudayaan orang-orang yang ada disekitar siswa sebagai pembelajaran. Menggunakan pembelajaran berbasis proyek juga bisa menjadi sebuah media untuk pembelajaran siswa (seperti membersihkan rumah dan berkebun). Hal lain yang bisa dilakukan juga seperti membuat permainan, lagu, serta gerakan yang akan membangun memori jangka panjang siswa.
Dengan begitu, diharapkan PJJ pada masa pandemi Covid-19 ini bisa dilaksanakan dengan maksimal dengan berbagai peran yang terlibat pada PJJ itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H