Langkah pertama untuk mulai sosial media detox adalah dengan mencobanya. Meskipun kamu sedikit ragu-ragu atau tidak yakin bisa hidup tanpa sosial media, cobalah untuk pertama kalinya. Lihat bagaimana perasaan kamu setelah 2 atau 3 hari berturut-turut tidak aktif di media sosial.
Cobalah seminggu dan perlahan-lahan lanjutkan menjadi satu bulan penuh.
Manfaat Sosial Media Detox
Ada banyak manfaat yang bisa kamu dapatkan setelah melakukan sosial media detox dengan benar, Diantaranya:
- Lebih banyak watu luang
Saat menjalani sosial media detox, kamu mungkin akan merasa bosan. Waktu yang biasanya kamu habiskan untuk scrolling sosial media kini harus digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat dan produktif.
- Menjadi lebih rileks
Dengan melakukan social media detox, kita akan merasa jauh lebih tenang dan bebas cemas. Menurut seorang profesor psikologi dari Kent State University dengan melakukan istirahat dari media sosial akan membantu mengurangi rasa cemas berlebih hingga depresi.
- Menurunkan tingkat Stres
Menurut Greenfield, dorongan untuk terus-menerus memeriksa apa yang sedang terjadi di dunia maya dapat menyebabkan peningkatan kortisol, hormon stres.
Menjauh dari media sosial dapat mencegah peningkatan kortisol serta membuat seseorang lebih tenang dan fokus.
- Jadi Lebih percaya diri
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa seorang yang melakukan detox instagram merasa lebih menghargai diri sendiri, fokus kepada potensi yang dimilikinya, dan berhenti membanding-bandingkan diri dengan sesamanya.
Dengan sosial media detoks ternyata dapat membantu kita untuk merasa lebih percaya diri.
- Menjaga Kesehatan Mental
Salah satu dampak yang cukup mengkhawatirkan dari penggunaan media sosial yang berlebihan adalah meningkatkan risiko gangguan mental, seperti depresi. Sebuah penelitian dari BMC Public Health mengungkapkan anak-anak yang berusia sekitar 10 tahun dan aktif di internet dapat berdampak negatif hingga mereka dewasa nanti. Hal tersebut dikarenakan sedari kecil mereka sudah terpapar dengan standar kesuksesan atau kecantikan yang begitu tinggi dan mungkin "semu" di media sosial. Akibatnya, ketika anak-anak tersebut tumbuh dewasa, mereka merasa tidak pernah puas dengan hasil yang didapat. Hal tersebut dapat berujung pada depresi. Detoks media sosial bertujuan untuk meminimalisir risiko Anda untuk terus menganggap standar-standar tertentu yang beredar di media sosial.
- Menjaga kualitas dan Kuantitas Tidur
Tanpa disadari, saat membuka sosial media, kita sering lupa waktu dan tidur larut malam. Tak hanya itu, terlalu lama memandang layar juga dapat menurunkan kualitas tidur kita.