Mohon tunggu...
Naufal Muzakki
Naufal Muzakki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Statistika Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa jurusan Statistika Universitas Airlangga. Saya memiliki ketertarikan dalam bidang analisis data terutama dalam hal olahraga dan transportasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola: Persahabatan atau Perselisihan

11 Juni 2023   15:49 Diperbarui: 11 Juni 2023   15:53 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rui Costa dan Marco Materazzi menonton keributan supporter saat Derby della Madonnina di Liga Champions 2004/2005 (REUTERS/Stefano Rellandini)

Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan perselisihan dalam sepakbola adalah persaingan yang ketat antartim dan kepentingan ekonomi yang besar di balik olahraga ini. Keserakahan, manipulasi, dan korupsi sering kali merusak integritas sepakbola. 

Keputusan wasit yang kontroversial atau tindakan yang tidak sportif dapat menciptakan ketidakpuasan dan perselisihan antara pemain, pelatih, dan suporter. 

Momen kontroversial di lapangan hijau bukan hanya selesai di pertandingan itu saja, tetapi dapat berlanjut hingga keluar lapangan, terkadang banyak cuitan di media sosial bermunculan akibat adanya momen kontroversial di pertandingan sepak bola, kata-kata makian hingga ujaran rasisme tak jarang muncul kepada tim ataupun individu yang diuntungkan akibat momen kontroversial tersebut.

Namun, penting untuk dicatat bahwa sepakbola juga dapat menjadi jembatan untuk memperbaiki perselisihan dan konflik yang ada. Pertandingan persahabatan yang diadakan setelah konflik politik atau perang sering kali memiliki peran penting dalam proses rekonsiliasi. 

Melalui olahraga ini, orang-orang dapat menyatukan kekuatan mereka dan mengabaikan perbedaan mereka untuk mencapai perdamaian. Iran dan Amerika Serikat contohnya, dalam salah satu pertandingan Piala Dunia Qatar 2022 2 tim tersebut dipertemukan dalam 1 grup yaitu grup B bersama Inggris dan Wales. 

Walaupun penduduk dunia tau bahwa Iran dan Amerika Serikat memiliki hubungan tidak akur dalam bidang politik yang sudah berlangsung lebih dari setengah abad, tetapi sepak bola menjadi momen bersatu antar 2 negara tersebut dan membuktikan bahwa politik tidak perlu disangkut pautkan dengan sepak bola yang mampu menyatukan berbagai orang dari latar belakang yang berbeda dan akhirnya pertandingan Iran melawan Amerika Serikat dapat berlangsung secara sportif dan berakhir dengan skor 1-0 untuk keunggulan Amerika Serikat lewat gol Christian Pulisic di menit 38'.

Dalam kesimpulan, sepakbola memiliki sisi persahabatan dan perselisihan yang kuat. Sepakbola bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk memperkuat hubungan antarindividu dan antarnegara, namun juga bisa memicu ketegangan dan perselisihan. 

Oleh karena itu, penting bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepakbola untuk mempromosikan nilai-nilai sportivitas, fair play, dan toleransi, sehingga sepakbola tetap menjadi sumber persatuan dan kegembiraan bagi semua orang di seluruh dunia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun