Mohon tunggu...
NAUFAL KURNIAWAN RAMADHAN
NAUFAL KURNIAWAN RAMADHAN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi bermusik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengembangkan Kemampuan Berkomunikasi Anak melalui Drama

15 Desember 2024   02:45 Diperbarui: 15 Desember 2024   02:45 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya, ketika memerankan seorang raja dalam cerita rakyat, anak-anak belajar menggunakan bahasa formal dan gestur yang menunjukkan kewibawaan. Sebaliknya, peran sebagai teman sebaya dalam cerita santai mengajarkan mereka cara berkomunikasi secara informal.

  • Mengembangkan Empati dan Pemahaman Emosional

Ketika anak memerankan sebuah karakter, mereka dituntut untuk memahami perasaan, pemikiran, dan motivasi karakter tersebut. Hal ini secara tidak langsung melatih empati mereka.

Misalnya, memerankan seorang anak yang merasa sedih karena kehilangan mainannya dapat membantu anak lain memahami pentingnya menjaga barang orang lain. Empati yang terbangun ini merupakan fondasi penting dalam komunikasi yang efektif.

  • Melatih Kerja Sama dan Interaksi Sosial

Drama hampir selalu melibatkan kerja tim. Anak-anak harus bekerja sama untuk menciptakan cerita yang menarik, mengatur properti, dan berbagi peran. Interaksi sosial ini memperkuat kemampuan komunikasi anak, terutama dalam berdiskusi, menyampaikan pendapat, dan menerima kritik.

Contoh Penerapan Drama dalam Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, penerapan drama sebagai metode pembelajaran dapat dilakukan melalui kegiatan yang menyenangkan dan interaktif. Salah satu contohnya adalah dengan mengajak siswa membuat drama bertema "Kehidupan di Pasar Tradisional." Tema ini dipilih karena dekat dengan kehidupan sehari-hari anak-anak, sehingga mereka lebih mudah memahami konteks cerita dan peran yang dimainkan.

Pada tahap awal, guru membagi siswa ke dalam kelompok dan memberikan mereka peran yang beragam, seperti pedagang, pembeli, petugas kebersihan, atau bahkan pengelola pasar. Setiap peran memiliki karakteristik dan tanggung jawab yang berbeda, yang menuntut siswa untuk memahami situasi dan cara berkomunikasi sesuai dengan perannya. Misalnya, seorang pedagang perlu berbicara dengan ramah dan persuasif kepada pembeli, sedangkan pembeli harus belajar menyampaikan permintaan dengan jelas dan bernegosiasi.

Dalam proses latihan, siswa diajak untuk menyusun dialog yang relevan dengan peran mereka. Guru juga memberikan arahan mengenai cara berbicara yang baik, seperti intonasi, artikulasi, dan bahasa tubuh. Selain itu, siswa diajarkan untuk mendengarkan dengan seksama agar dapat merespons secara tepat ketika berinteraksi dengan lawan mainnya.

Ketika drama dipentaskan, siswa belajar mengatasi rasa gugup dan berlatih percaya diri di depan teman-teman mereka. Interaksi yang terjadi selama drama juga melatih mereka untuk berpikir kritis dan fleksibel dalam menghadapi situasi tak terduga, seperti jika ada pemain yang lupa dialog.

Melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang pasar tradisional, tetapi juga mengembangkan keterampilan komunikasi, kerja sama tim, dan empati. Proyek ini membuktikan bahwa drama bukan sekadar permainan, melainkan juga alat pendidikan yang efektif untuk membangun kemampuan interpersonal siswa.

Cara Menerapkan Drama dalam Kehidupan Anak

Bagi pendidik dan orang tua, berikut adalah beberapa cara praktis untuk mengintegrasikan drama ke dalam kehidupan sehari-hari:

  • Membuat Pertunjukan Drama Kecil di Rumah

Mengajak anak-anak untuk memerankan karakter dari cerita yang mereka sukai. Gunakan barang-barang sederhana di rumah sebagai properti.

  • Mengadakan Kegiatan Drama di Sekolah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun