Ramah Dengan 5SÂ (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun)
(Aksi Nyata CGP-Mulyana- Modul 1.1)
Latar Belakang
Perubahan jaman tak akan bisa dihindari apalagi dicegah. Perubahan di berbagai aspek kehidupan begitu cepat. Informasi berada dalam genggaman tangan. Hanya hitungan detik setiap individu dapat mendapat informasi atau pengetahuan yang dibutuhkan. Sejatinya perubahan jaman tentunya berimbas pada kehidupan manusia. Banyak kemudahan yang diciptakan dari ruang kreasi manusia yang terus berinovasi. Ambil contoh dari munculnya jenis dan tipe motor atau mobil. Jika 15 tahun lalu kita bisa menunggu lebih dari 4 tahun baru keluar model terbaru motor atau mobil kini dalam hitungan satu tahun sudah keluar lagi model terbaru motor. Begitu pula dengan alat-alat elektronik seperti TV, Hp, Kulkas, dan lain sebagainya. Produk-produk tersebut selalu mengalami perubahan model. Inilah yang saya maksud bahwa perubahan begitu cepat sebagai bentuk analogi bahwa sebagai individu hendaknya bisa mengambil manfaat dan bisa mengikuti perkembangan.
Sayangnya tidak semua individu menerima perubahan jaman dan kecanggihan peralatan yang mucul begitu cepat dengan sikap proaktif. Berbagai respon cara menyikapi perubahan ini bisa kita cermati. Ada yang tetap dengan peralatan yang ada meski sebetulnya bisa atau mampu. Ada pula yang menyikapinya dengan biasa saja. Bagi sebagian kalangan tentunya semakin canggihnya peralatan yang ada membuat kinerja atau usaha makin sukses. Namun sebaliknya ada yang justru tetap bertahan dengan peralatan tradisional atau konvensional.
Android atau jenis HP saat ini tentunya menjadi salah satu inovasi manusia yang tidak bisa dilawan, melainkan dijadikan teman. Kemudahan komunikasi sudah barang tentu jualan yang menjadi image dari Hp. Fitur dan layanan aplikasi yang begitu banyak tentu memberi ruang perubahan pada pengguna HP. Tidak hanya orang tua atau pemuda, melainkan anak-anak umur SD saja sudah dibekali HP. Dari sinilah saya kemudian mengambil kasus bahwa HP/android memberi pengaruh terhadap perilaku murid.
Tantangan yang muncul saat ini sebagai Guru adalah adanya perubahan sikap individualisme murid karena semakin sering menggunakan HP. Anak asik bermain aneka permainan (games). Berikut ini beberapa hal yang saya amati dari perubahan sikap anak dengan seringnya bermain games apalagi yang minim pengawasan dari orang tua.
- Semakin pudarnya sosialisasi antar teman untuk bermain bersama (kontak langsung)
- Sikap individualisme
- Muda marah atau emosional
- Aksi bullying (kekerasan)
- Kurang peduli
- Lama merespon ketika diminta atau ditanya
Itulah beberapa tantangan yang saya hadapi. Sebagai salah satu alternatif solusi yang coba saya tawarkan adalah kembali menguatkan Pendidikan yang ramah. Bagaimana kemudian cara mewujudkan Sekolah yang ramah adalah dengan Pendekatan Pelaksanaan Program 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun). Bagaimana anak mengawali hari dengan senyuman sebagai bentuk energi positif yang akan berpengaruh pada aktivitas sendiri dan orang yang dijumpai. Salam dimaksud adalah mengucapkan salam seperti assalamu'alaikum, selamat pagi, selamat sore, atau selamat malam dan lain sebagainya. Sapaan yang ditunjukkan dengan penuh kesopanan dan kesantunan misal dengan menanyakan "apa kabar", "dari mana", "mau kemana", "sedang melakukan apa" atau lain sebagainya sesuai kondisi.
Â
Tujuan
Beberapa tujuan dari program ini diharapkan dapat mewujudkan sekolah yang ramah. Warga atau civitas yang ada di sekolah mampu secara kolaboratif melakukan dengan tulus program 5S. Mulai dari Calon Guru Penggerak tentunya yang kemudian bisa bergerak Bersama dengan anak-anak murid. Tujuan lainnya adalah sebagai berikut:
- Guru yang ramah
- Murid yang ramah bukan pemarah
- Berakhlak mulia