Berdasarkan grafik yang disajikan, terlihat bahwa jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara mengalami peningkatan yang konsisten setiap tahunnya. Pada tahun 2014, jumlah penduduk tercatat sebanyak 162.571 jiwa, namun pada tahun 2015 angka tersebut mengalami menurun hingga mencapai 154.235 jiwa.Â
Untuk tahun-tahun setelahnya dari 2016 sampai 2023 mengalami kenaikan sampai menyentuh angka 196.566 jiwa. Kenaikan jumlah penduduk terjadi di tahun 2019 ke 2020 disemua kecamatan pada Kabupaten Penajam Paser Utara, salah satunya pada Kecamatan Babulu pada tahun 2019 mencapai 32.738 jiwa naik menjadi 36.200 jiwa pada tahun 2020.
Peningkatan jumlah penduduk ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti migrasi masuk ke Kabupaten Penajam Paser Utara, pertumbuhan alami populasi, atau kemungkinan adanya kebijakan yang mendukung pertumbuhan penduduk.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang stabil ini tentunya berimplikasi pada kebutuhan yang meningkat akan infrastruktur, layanan publik, lapangan pekerjaan, serta berbagai kebutuhan lainnya. Secara teori, peningkatan jumlah penduduk yang diiringi dengan peningkatan produktivitas ekonomi dapat mendorong pertumbuhan PDRB. Namun jika tidak dibarengi dengan peningkatan PDRB, maka wilayah tersebut akan mengalami masalah sosial dan ekonomi seperti meningkatnya angka pengangguran, ketimpangan pendapatan, dan penurunan kualitas hidup.
Selain data jumlah penduduk, data PDRB Kabupaten Berau juga menunjukkan tren yang positif selama 10 tahun terakhir. Pada tahun 2014, PDRB Kabupaten Berau tercatat sebesar Rp 7.284.234.000 miliar, dan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya hingga mencapai Rp 17.245.590.000 miliar pada tahun 2023. Peningkatan PDRB ini, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk, menunjukkan bahwa Kabupaten Berau memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif kuat.
Sebagai contoh, pertumbuhan PDRB antara tahun 2021 dan 2022 mencatatkan lonjakan yang signifikan, dari Rp10.087.330.000 miliar menjadi Rp13.187.400.000 miliar atau sekitar 40%. Peningkatan ini kemungkinan besar disebabkan oleh membaiknya harga bahan baku utama seperti batu bara dan minyak, yang merupakan sumber pendapatan utama kawasan, atau peningkatan produktivitas sumber daya utama, yang memberikan faktor ekonomi yang sangat positif pada tahun ini. Sektor perekonomian seperti pertambangan dan penggalian dan pertanian, kehutanan, dan perikanan di Kabupaten Penajam-Paser Utara. Sementara itu, pada tahun-tahun sebelumnya, seperti antara 2019 dan 2020, pertumbuhan PDRB mengalami penurunan, mungkin akibat dari dampak pandemi COVID-19 yang mempengaruhi aktivitas ekonomi di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Penajam Paser Utara.
Perbandingan antara Tren Jumlah Penduduk dan PDRB
Jika kita membandingkan kedua tren ini, yaitu jumlah penduduk dan PDRB, secara umum terlihat bahwa ada keselarasan antara keduanya. Baik jumlah penduduk maupun PDRB menunjukkan tren peningkatan yang stabil selama 10 tahun terakhir. Namun, ada beberapa tahun di mana peningkatan PDRB lebih signifikan dibandingkan dengan peningkatan jumlah penduduk, seperti pada tahun 2021-2023.Â
Hal ini dapat menunjukkan bahwa perekonomian menjadi jauh lebih produktif, karena harga komoditas yang lebih tinggi, investasi yang  besar pada infrastruktur, atau industri yang tidak terlalu bergantung pada jumlah pekerja, seperti  teknologi atau industri berat mungkin terfasilitasi oleh berkembangnya sektor baru sektor.
Di sisi lain, ada juga periode di mana peningkatan jumlah penduduk lebih lambat dibandingkan dengan PDRB, seperti pada periode 2015-2019. Hal ini mengakibatkan perekonomian di wilayah tersebut tidak meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah daerah untuk memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat mengimbangi pertumbuhan populasi, baik melalui kebijakan yang mendorong investasi di sektor-sektor strategis maupun peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dapat meningkatkan produktivitas ekonomi.
Analisis Ketidakseimbangan dan Penyebabnya
Jika terdapat ketidakseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan produk domestik bruto, seperti yang dapat terjadi dalam beberapa tahun, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, ketergantungan ekonomi pada sektor-sektor tertentu, seperti pertambangan dan energi, dapat menghasilkan pertumbuhan PDB yang signifikan tanpa memerlukan tambahan tenaga kerja dalam jumlah besar. Peningkatan output perekonomian tidak selalu tercermin dalam peningkatan kesempatan kerja, karena sektor-sektor ini sering kali lebih bergantung pada teknologi dan modal dibandingkan tenaga kerja.Â
Selain itu, investasi skala besar di bidang infrastruktur dan sektor tertentu dapat meningkatkan produk domestik bruto tanpa memerlukan pertumbuhan populasi yang signifikan. Misalnya, pembangunan jalan, pelabuhan, atau proyek energi baru terbarukan dapat dengan cepat meningkatkan output perekonomian tanpa memerlukan tambahan pekerja dalam jumlah besar.
Strategi untuk meningkatkan PDB secara berkelanjutan Untuk mempertahankan pertumbuhan PDB yang kuat seiring dengan pertumbuhan  penduduk, ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh pemerintah kabupaten Penajam Peysar Utara. Diversifikasi ekonomi menjadi salah satu kunci utama. Menciptakan peluang ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat lokal dengan mengurangi ketergantungan pada satu atau dua sektor ekonomi, seperti pertambangan, dan mendorong pengembangan sektor lain, seperti pariwisata, pertanian berkelanjutan, dan industri kreatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H