Mohon tunggu...
NAUFAL FAUZAN H
NAUFAL FAUZAN H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga

Mahasiswa Teknologi Radiologi Pencitraan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada! Kejang pada Anak Beresiko Epilepsi! Ayo, Kenali dan Deteksi Dengan MRI

6 Desember 2023   09:00 Diperbarui: 6 Desember 2023   09:02 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Epilepsi adalah kelainan kronis pada otak yang ditandai dengan kejang berulang akibat pelepasan muatan listrik yang berlebihan pada sekelompok sel otak dan menjadi salah satu penyebab morbiditas yang dapat menyerang semua umur. 

Penyebab epilepsy secara umum belum diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa kondisi yang dapat mempengaruhi pola aktivitas listrik otak seperti cedera kepala, meningitis, cerebral palsy dan penyakit keturunan dari keluarga pasien (Durá-Travé et al., 2012). 

MRI mampu mencitrakan detail dari organ lunak dengan baik, namun dalam mencitrakan penyebab epilepsy, trerutama yang disebabkan oleh tumor, terdapat kesulitan. Dengan 20- 30% pasien epilepsy temporal dan 20- 40% pasien epilepsy extra temporal dengan sebab tumor tidak dapat ditemukan citra tumor yang jelas meskipun menggunakan MRI dalam pencitranya. (Elliot Friedman, 2014).  

Pada brain MRI, sekuens yang digunakan adalah wide array pulse sequences .Dengan sekuens yang umum digunakan antara lain T1 W pada bidang sagittal, T2 FLAIR untuk bidang axial. 

Namun jika FLAIR tidak tersedia, maka dapat digunakan proton density weighted atu dengan FSE dan TSE. Pada beberapa kasus, akuisisi yang cepat dibutuhkan, sehingga dapat digunakan akuisisi echo planar atau single shot FSE.

Gambar MRI Brain Axial FLAIR (A), T1 pre contrast (B) dan T1 post contrast  (C) menunjukkan penebalan kortikal fokus pada lobus frontalis
Gambar MRI Brain Axial FLAIR (A), T1 pre contrast (B) dan T1 post contrast  (C) menunjukkan penebalan kortikal fokus pada lobus frontalis

Berdasarkan penyebabnya, kriteria imejing dari MRI brain untuk epilepsy juga bermacam- macam. Untuk epilepsy dengan penyebab non-traumatris dan baru terjadi, epilepsy kebanya kan dicurigai terjadi karena hippocampal sclerosis, dengan kriteria pencitraan yang harus tampak antara lain:

  • pencitraan dengan T1W, tegak lurus dengan  hippocampus, dengan citra akuisisi volume 3D T1W GRE
  • isotropic voxel  1mm
  • tampilan coronal kepala dengan T2,
  • tampilan coronal dan axial dengan 3D FLAIR untuk evaluasi sinyal hippocampal , dengan tujuan mengidentifikasi abnormalitas, atropi, dan internal structure loss. 
  • 3D T1W  GRE dan 3D FLAIR untuk mengevaluasi malfiormasi pada brain cort.

Penulis:

Novita Devi Pratama           

Naufal Fauzan Hannan                  

Ammana Haya Al-aqilla     

Raynaldi Januarizky           

Ulfi Yunita Arwantari              

DAFTAR PUSTAKA

Durá-Travé, T., Yoldi-Petri, M. E., Esparza-Estaún, J., Gallinas-Victoriano, F., Aguilera-Albesa, S., & Sagastibelza-Zabaleta, A. (2012). Magnetic resonance imaging abnormalities in children with epilepsy. European Journal of Neurology, 19(8), 1053–1059. https://doi.org/10.1111/j.1468-1331.2011.03640.x

Friedman, E. (2014) ‘Epilepsy imaging in adults: Getting it right’, American Journal of Roentgenology, 203(5), pp. 1093–1103. doi: 10.2214/AJR.13.12035.

Alam-Eldeen, M. H., & Hasan, N. M. A. (2015). Assessment of the diagnostic reliability of brain CT and MRI in pediatric epilepsy patients. Egyptian Journal of Radiology and Nuclear Medicine, 46(4), 1129–1141. https://doi.org/10.1016/j.ejrnm.2015.07.001

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun