Pengembangan potensi peserta didik merupakan tanggung jawab para pendidik yang setiap harinya selalu mendampingi mereka dalam proses kegiatan pembelajaran di sekolah. Proses pemantauan yang dilakukan oleh guru dan orang tua akan menjadi sebuah motivasi tersendiri bagi peserta didik yang sangat membutuhkan banyak arahan dari orang-orang yang memiliki banyak pengalaman seperti guru dan orang tua mereka. Potensi anak akan menjadi bermanfaat ketika mereka dapat berada di tempat yang sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga mereka tidak takut untuk menciptakan sebuah ide dan gagasan yang dapat memberikan pengaruh yang penting bagi perkembangan kehidupan manusia.
Pedagogik sebagai konsep pendidikan yang berlandaskan dasar filsafat dan pengembangan, sangat erat kaitannya dengan kegiatan pengembangan potensi peserta didik. Hal ini dapat dibuktikan dengan isi materi yang terdapat dalam kajian pedagogik itu sendiri. Potensi peserta didik tidak serta merta dibiarkan begitu saja tanpa ada pengarahan dari para pendidik, tetapi bagaimana memformulasikan sebuah praktik pendidikan dalam bingkai referensi pedagogik futuristik. Jika kita melihat ke belakang, bahwa kondisi pendidikan saat ini sangat jauh dari kata sempurna bagi perkembangan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan mereka di abad 21. Pedagogik futuristik melihat bahwa peserta didik perlu diberikan pemahaman terkait bagaimana kondisi pendidikan di masa yang akan datang. Salah satu contohnya adalah kasus pandemi Covid-19, yang menjadi hambatan pendidikan saat itu. Kegiatan belajar yang harusnya dilakukan di sekolah, terpaksa harus diberhentikan untuk sementara waktu. Keberuntungan di dunia pendidikan adalah adanya sebuah inovasi dalam melaksanakan pendidikan jarak jauh melalui sebuah aplikasi pembelajaran secara daring, baik melalui aplikasi zoom, g-meet, dan lain sebagainya. Pedagogik futuristik berperan sangat penting dalam melakukan perencanaan yang akan terjadi, sehingga pada saat terjadinya suatu kondisi tertentu, para pendidik dan peserta didik dapat melakukan tindakan pencegahan melalui inovasi yang diperlukan sesuai apa yang dibutuhkan.
A. Pedagogik dan Pedagogik Futuristik
Secara etimologis, pedagogik berasal dari kata bahasa Yunani, paedos dan agogos (paedos yaitu anak, dan agogos berarti mengantar dan membimbing). Pedagogik dapat diberi makna sebagai ilmu dan seni mengajar anak-anak (Marselur, 2011: 28).
Pedagogik adalah ilmu yang mempelajari masalah membimbing anak ke arah tujuan tertentu agar mampu mandiri untuk menyelesaikan masalah dalam hidupnya (Sadulloh, 2018: 2).
Sedangkan pedagogik futuristik merupakan sebuah konsep pendidikan holistik dan imajinatif, dimana konsep pedagogik futuristik memiliki basis gagasan edukatif dengan berorientasi pada upaya pengembangan potensi dan berbagai aspek serta dimensi dalam kehidupan peserta didik yang tidak terpisah dari keutuhan dan kelengkapan pengetahuan dan pengalaman. Pedagogik futuristik bertujuan tidak hanya memperkaya kehidupan pribadi peserta didik, melainkan lebih jauh mengantarkan peserta didik pada makna dan tujuan dunia secara utuh (Herlambang, 2018: 167-168). Pedagogik futuristik merupakan sebuah konsep pendidikan yang dilandasi oleh beragam ilmu yang menjadikan pedagogik futuristik sebagai konsep yang dapat memahami berbagai problematika kehidupan multidimensional dalam multiperspektif. Pedagogik futuristik merupakan sebuah konsep pendidikan yang berbasis pada pendekatan filosofis, serta mengutamakan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif untuk dapat memahami kehidupan multidimensional dan mengendalikan kehidupan masa depan (Herlambang, 2018: 176).
Sebagai konsep pendidikan, pedagogik futuristik memberikan ruang terhadap pengembangan beragam potensi dan kompetensi peserta didik sehingga mereka dapat menjadi manusia masa depan yang berdaya progresif-transformatif. Pedagogik futuristik merupakan konsep pendidikan yang bertujuan untuk membangun karakter yang kukuh dalam diri peserta didik sehingga mereka dapat memahami kehidupan dalam multiperspektif secara bijaksana. Pedagogik futuristik menghendaki lahirnya generasi masa depan Indonesia yang tidak hanya memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi untuk dapat menerawang dan memprediksi berbagai kecenderungan yang akan terjadi pada kehidupan masa depan, tetapi juga memiliki sensibilitas nurani atau kepekaan terhadap berbagai fenomena dan problematika kehidupan sebagai salah satu bentuk kepedulian dan tanggung jawab moral (Herlambang, 2018: 180).
Pendidikan idealnya mampu membekali anak-anak bangsa dengan kemampuan futuristik, yaitu kemampuan memprediksi masa depan. Kemampuan itu menjadi upaya preventif untuk menghadapi beragam kecenderungan kehidupan secara faktual saat ini dan masa depan. Oleh sebab itu, pedagogik futuristik menekankan pendekatan filsafat dalam pengembangannya. Hal ini memungkinkan terciptanya konsep pendidikan yang mampu melahirkan generasi para pemikir yang tidak terjebak pada sistem kehidupan yang penuh penindasan, tetapi mampu menjadi kekuatan bangsa dengan jiwa progresif-transformatif untuk membangun kehidupan yang dicita-citakan, yakni kehidupan yang penuh dengan nilai-nilai keberadaban. Dengan demikian, pendidikan dapat turut memerdekakan kehidupan bangsa Indonesia. Sudah waktunya kita bangkit dengan mempersiapkan generasi masa depan yang siap memimpin dunia dengan penuh kedamaian (Herlambang, 2018: 180).
B. Pentingnya Sikap Futuristik dalam Pendidikan
Pembinaan daya intelektual individu manusia melalui pendidikan yang tepat akan membina kembali manusia dengan nilai dan norma yang benar demi generasi sekarang dan yang akan datang. Proses pembinaan intelektual melalui pendidikan ini dapat dilakukan secara efektif ketika peserta didik memahami posisi mereka sebagai pembelajar yang mendayagunakan setiap potensinya masing-masing.
Konsep Pembelajaran dengan menggunakan metode futuristik memiliki beberapa kelebihan yang dapat dijadikan rujukan bagi pendidik. Kelebihan tersebut diantaranya dapat melatih siswa untuk berpikir logis dan sistematis, membantu guru untuk mengukur kemampuan setiap siswa, melatih siswa untuk berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasan, menumbuhkan antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa, dan melatih daya konsentrasi dan kecepatan berpikir siswa.