Perekonomian masyarakat di Kecamatan Wagir dan Tumpang yang dikategorikan sebagai petani marginal tidak bisa dikatan sejahtera, banyak petani marginal disana yang kehidupannya mendekati garis kemiskinan, bahkan ada yang sudah berada dibawah garis kemiskinan (Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp535.547,00/kapita/ bulan: sumber BPS).Â
Uniknya, dengan kondisi perekonomian yang pas-pasan, kebanyakan dari mereka tidak terlalu khawatir akan ketersediaan makanan sehari-hari. walaupun memang makanan yang mereka konsumsi sering kali kurang terjamin dari segi kecukupan gizi, dimana mereka seringkali mengonsumsi makanan dengan berlebih karbohidrat dan gula, dan kurang terpenuhinya gizi lain seperti protein, kalsium, dan beberapa vitamin yang hanya bisa didapat dari produk hewani. Hal ini menunjukan bahwa ada risiko terjadinya kerawanan pangan pada rumah tangga petani marginal yang berada di Kecamatan Wagir dan Tumpang.Â
Fenomena yang dialami oleh petani marginal yang ada di Kecamatan Wagir dan Tumpang tersebut sangat berkaitan dengan SDGs yang merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Para petani marginal di Kecamatan Wagir dan Tumpang membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah mereka. Kebijakan baru dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup petani marginal dengan penekanan pada SDGs 8: Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, yang memungkinkan mereka untuk melepaskan diri dari lingkaran kemiskinan serta mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan ekonomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H