Mohon tunggu...
Naufal Daffa Hanaan Nuhaa
Naufal Daffa Hanaan Nuhaa Mohon Tunggu... Insinyur - Universitas Diponegoro

Reportase berita kegiatan Kuliah Kerja Nyata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inilah Inovasi Potensial yang Dibuat oleh Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro

17 Februari 2023   03:09 Diperbarui: 17 Februari 2023   03:20 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Proses Penyerahan Alat Pengering Minyak Sederhana Secara Simbolis Kepada Pemilik UMKM)

Sragen (10/02/2023). Belakangan ini semakin banyak saja bermunculan bisnis-bisnis baru di Indonesia. Selain dibidang fashion, kuliner menjadi bidang lainnya yang begitu digemari oleh beberapa kalangan mengingat potensinya yang cukup besar untuk dapat berkembang dengan pesat. Hal ini tidak terlepas dari kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia yang umumnya suka ngemil. 

Keripik singkong, keripik pisang dan keripik tempe, hanya beberapa jenis produk makanan ringan yang sangat populer. Salah satu desa yang terdapat di Kabupaten Sragen yakni Desa Jekawal memiliki hasil perkebunan berupa singkong, kedelai, pisang, dan benguk yang melimpah. 

Tingginya komoditas hasil perkebunan tersebut ditambah dengan kegemaran masyarakat untuk mengkonsumsi berbagai jenis produk keripik ini  turut meningkatkan keinginan beberapa warga Desa Jekawal untuk mencoba peruntungannya di bisnis kuliner tersebut.

Dokpri
Dokpri

(Survey ke UMKM Kripik Tempe Benguk )

Melihat potensi tersebut salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro yang tengah KKN di Desa Jekawal bernama Naufal Daffa' Hanaan Nuhaa melakukan survey ke beberapa rumah produksi keripik yang paling terkenal di Desa Jekawal yakni produksi kripik tempe benguk. 

Saat melakukan survey didapati hasil penggorengan keripik tersebut masih memiliki kadar minyak yang tinggi, oleh karena itu mahasiswa yang tengah menempuh perkuliahan jurusan Teknik Mesin tersebut tercetus ide untuk membuat alat pengering minyak sederhana yang dapat menurunkan kadar minyak pada keripik.

Alat pengering minyak merupakan alat yang digunakan untk memperbaiki kualitas akhir makanan goreng-gorengan salah satunya keripik. Alat ini memiliki kerja seperti mesin centrifuge, yaitu dengan memutarkan makanan yang berminyak secara cepat. 

Minyak yang menempel dalam keripik akan terlempar ke dinding-dinding saringan minyak, dan akan mengendap ke bawah menuju pengeluaran minyak. Dengan kata lain mesin pengering minyak ini mempercepat meniriskan minyak setelah gorengan diangkat.

Dokpri
Dokpri

(Simulasi Cara Penggunaan Alat Pengering Sederhana)

Kelebihan penggunaan alat pengering minyak ini adalah hasil gorengan lebih kering, sedikit minyak yang menempel. Akibatnya adalah keripik jadi lebih tahan terhadap bakteri-bakteri yang siap membaui minyak, tidak ada kesempatan untuk mempercepat oksidasi pada gorengan.

Sehingga hasil gorengan lebih tahan lama. dan yang terpenting adalah tampilan dalam kemasan akan lebih cantik dan menarik. "Terima kasih kepada mas Naufal, karena alat ini dapat membuat kripik di UMKM ini jadi lebih awet dan renyah." ucap pak Sugiono.

Alat pengering minyak sederhana ini di serahkan kepada bapak Sugiyono selaku pemilik UMKM Keripik Tempe Benguk secara simbolis pada tanggal 28 Januari 2023. Sebelum penyerahan juga telah dilakukan simulasi dan cara penggunaan serta perawatan pada alat peniris minyak sederhana ini kepada para pekerja yang bekerja di UMKM milik pak Sugiyono ini. Tentunya harapan dari penulis semoga alat ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi UMKM yang ada di Desa Jekawal sehingga dapat meningkatkan kualitas dari hasil produk yang dibuat.

Penulis: Naufal Daffa' Hanaan Nuhaa

Fakultas: Fakultas Teknik

DPL: Riza Susanti, S.T., M.T.

  Oktavianto Eko Jati, S.Pi., M.Si.

  Dr. Sri Isdadiyanto, S.Si., M.Si.

KKN TIM 1 2022/2023 Universitas Diponegoro

#KKNUndipTim1 #p2kknUndip #Undip #KecamatanTangen #Sragen #LPPMUndip

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun