Melainkan sebuah upaya Maute yang berkerja sama dengan Hapilon untuk menarik perhatian teroris internasional tersebut. Ia menambahkan jika hal itu tidak akan terjadi karena Maute ini lebih kecil dibandingkan dengan pemerintah filipina sendiri. Jadi bisa dikatakan perbuatan anarkis mereka adalah sebuah pesan untuk manusia yang berpaham sama agar bergabung dan menyiratkan bahwa "kita bisa melakukan hal yang lebih besar jika bersama-sama".
Perihal kucuran dana yang pasti berasal dari donasi para penganut Wahabi dan Keluarga Maute sendiri yang terbilang kaya raya dengan perusahaan kontraktor sang Ibu yaitu Farhana Maute. Banyak serangan yang dilakukan oleh kelompok militan ini diantaranya  penyerangan pos perbatasan di Kota Madalum, Lanao Del Sur pada 2013, penculikan dan pemenggalan 2 pekerja tambang pada April 2016, penyerangan Penjara Butig untuk membebaskan anggota yang ditahan disana pada 28 Agustus 2016,pengeboman pasar di kota Davao (14 tewas dan 70 luka) pada 2 September 2016, upaya pengeboman kedutaan besar AS di Filipina pada 25 November 2016, penyerangan dan pendudukan Kota Marawi bersama Abu Sayyaf pada 23 Mei 2016, dan masih banyak yang lainnya.
Abdullah dan Oemar Maute ini lahir dari keluarga kaya. Sang ibu yaitu Farhana Maute dikenal sebagai kontraktor besar sekaligus broker politik yang handal. Ayah mereka bernama Cayamora ini adalah petinggi dari MILF yang menjadi salah satu alasan masuknya Abdullah dan Oemar ke dalam organisasi MILF sebelum mereka mendirikan Dawlah Islamiyah. Alasan keluarnya dua bersaudara ini diakibatkan ketidaksetujuan perdamaian yang dilakukan oleh MILF dengan pemerinntahan Filipina.
Abdullah dipastikan tewas pada 7 Agustus 2017 karena terkena serangan udara dari militer Filipina pada pertempuran Marawi bersamaa dengan ke lima saudaranya. Sedangkan Oemar Khayyam Maute tewas pada 16 Oktober 2017, sebulan setelah kematian saudaranya. Setelah semua saudara Muate tewas, organisasi ini tetap berjalan sampai hari ini sebagai kelompok keamanan sewaan di daerah Butig, Lanao Del Sur. Kelompok Maute sudah meredup dan tidak dikenal sebagai teroris atau kelompok militan yang ingin merdeka dengan syariat Islam seperti sebelumnya.
Sumber:
John Unson, "Meet the Maute brothers: 2 radicalized OFWs" terbit pada 25 Mei 2017
Maute Group Dan Jaringan Keluarga Dalam Kelompok Islam Radikal Di Filipina Selatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H