Kendati Hamka mempelajari dan menyampaikan tentang berbagai hal baru kepada massa seperti ideologi besar dunia saat itu yaitu sosialisme-komunisme. Namun, ia sendiri tidak terbawa arus untuk tampil sebagai propagandisnya.
Hamka mengarahkan narasi-narasi pidatonya agar tiap-tiap poin pembicaraan yang tampak samar menjadi jelas dan dapat diterima hati para pendengarnya, terutama kaum muda di ranah Minang untuk lebih dekat lagi dengan ajaran Islam.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!