Yaitu tahap dimana peserta didik membuat abstraksi atau gambaran secara umum berupa teori-teori, penafsiran, atau analisis terhadap realitas yang telah diamati dan dialami. Pada tahap simbolik ini, pembelajaran direpresentasikan dalam bentuk simbol simbol abstrak. Sebagai contohnya yaitu dalam mempelajari penjumlahan dua bilangan cacah, maka pembelajaran akan terjadi secara optimal apabila dari awal para siswa mempelajari hal tersebut dengan menggunakan benda konkret, misalnya saja menggabungkan 3 kelereng dengan 2 kelereng dan setelah itu menghitung banyaknya kelereng.Â
Implementasi yang sudah dilakukan oleh Jerome Bruner
Jerome Bruner telah mengembangkan beberapa implementasi dalam teorinya yang terkait dengan belajar dan perkembangan kognitif. Dalam pengaplikasiannya, teori Bruner telah digunakan dalam berbagai konteks, termasuk pembelajaran matematika di tingkat SD dan analisis teori Bruner dalam pembelajaran berpikir tingkat tinggi di SD. Â Teori Bruner juga telah dikritik oleh Bruner sendiri, yang kemudian melihat ke arah sebuah psikologi memperhitungkan budaya yang tepat dari konteks historis dan sosial peserta.
.
.
"Mungkin cukup sekian artikel yang bisa saya buat, Jika ada kekurangan saya minta maaf dan jika ada kelebihannya tidak usah dikembalikan karena saya orang yang ikhlas."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H