Mohon tunggu...
Naufal Akbar
Naufal Akbar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SMH Banten

suka sesuatu yg unik dan menarik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pergaulan Bebas Remaja: Antara Kebebasan dan Kehilangan Arah

17 Desember 2024   16:04 Diperbarui: 17 Desember 2024   19:21 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keluarga adalah benteng pertama. Orang tua perlu lebih terlibat dalam kehidupan anak, bukan hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai teman. Tanyakan kabar mereka, pahami dunia mereka, dan ajak mereka berdiskusi tentang risiko pergaulan bebas tanpa menghakimi.

Pendidikan agama juga harus diperkuat. Bukan sekadar ritual, tetapi sebagai panduan hidup yang memberikan mereka filter untuk memilah yang baik dan buruk. Misalnya, ajarkan mereka bahwa kebebasan sejati adalah ketika seseorang bisa mengendalikan dirinya sesuai tuntunan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Media sosial juga perlu dikontrol dengan bijak. Alih-alih melarang, arahkan mereka untuk menggunakan platform ini sebagai sarana belajar dan berbagi hal positif. Konten-konten edukatif tentang bahaya pergaulan bebas harus diperbanyak, sehingga mereka bisa melihat alternatif gaya hidup yang lebih baik.

Lalu, Apa yang Bisa Kita Lakukan Sekarang?

Sebagai individu, setiap dari kita bisa berperan. Mulailah dari diri sendiri: jaga pergaulan, pilih teman dengan bijak, dan jadilah contoh yang baik. Jika Anda adalah seorang remaja, ingatlah bahwa masa depan Anda lebih berharga daripada sekadar "kesenangan sementara."

Bagi orang dewasa, cobalah lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Jika ada remaja yang terlihat "hilang arah," jangan langsung menghakimi. Rangkul mereka, tunjukkan bahwa ada jalan pulang.

Pergaulan bebas adalah masalah yang nyata, tetapi bukan berarti tidak bisa diatasi. Semua bermula dari kesadaran: kesadaran remaja untuk menjaga diri, kesadaran keluarga untuk lebih peduli, dan kesadaran masyarakat untuk menjadi bagian dari solusi.

Lalu, bagaimana menurut Anda? Apakah pergaulan bebas ini sulit dihindari, atau sebenarnya kita hanya perlu kembali pada nilai-nilai dasar yang sering kita lupakan? Yuk, bagikan pendapat Anda di kolom komentar. Karena sejatinya, perubahan dimulai dari diskusi kecil seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun