Mohon tunggu...
Naufal Adi Prasetyo
Naufal Adi Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030119 UIN Sunan Kalijaga

Topik konten yang saya sukai adalah seperti rekomendasi film-film dan terkadang saya juga menyukai topik-topik berkaitan yang sedang hangat dibicarakan seperti salah satunya seputar mental health ataupun berita internasional

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Mahasiswa Kura-kura VS Mahasiswa Kupu-kupu: Mahasiswa Baru Sini Merapat!

17 Juni 2024   14:10 Diperbarui: 17 Juni 2024   14:20 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Rapat. (Dok: kilaspemuda.com)

Lalu dengan berada di organisasi, ternyata juga dapat membuat seorang mahasiswa tuh tau dirinya lebih suka mengerjakan apa. Misal A, ia mahasiswa setelah menjadi panitia dan mengambil tanggung jawab didivisi media creative, dia menjadi senang membuat desain dan seterusnya dia menjadi lebih pede dalam menyampaikan ide-idenya untuk meningkatkan engagement organisasinya.

4. Mempunyai banyak teman

Point ini udah nggak heran deh ya, karena pastinya dalam organisasi dituntut untuk bekerja sama, sehingga dari hubungan tersebut bisa menjadi sebab mengapa tipe mahasiswa kura-kura memiliki banyak teman atau koneksi.

B. Kekurangan Mahasiswa Kura-kura

Sebetulnya kekurangan yang dimaksud disini belum tentu dirasakan oleh mahasiswa kura-kura, melainkan kekurangan yang berasal atau disebabkan oleh faktor internal seorang mahasiswa. Nah berikut faktor internal yang menyebabkan adanya kekurangan pada tipe mahasiswa ini.

1. Kurangnya dalam me-manage waktu

Selain harus dituntut untuk bisa bekerja sama dengan orang lain, mahasiswa kura-kura harus bisa dalam me-manage waktu mereka akibat dari tanggung jawab yang mereka ambil. Lalu poin ini dapat berakibat pada meningkatnya stress karena tidak siap dengan tugas-tugas yang mereka sudah ambil. Oleh karena itu, manajemen waktu sangatlah penting. Bukan hanya untuk mahasiswa kura-kura tetapi juga semua orang. Sehingga waktu yang digunakan tidaklah terbuang sia-sia.

2. Fomo dan Toxic Productivity

Fomo atau Fear Of Missing Out. Dilansir dari halodoc.com, Fomo merupakan keadaan di mana seseorang merasa cemas atau khawatir melewatkan pengalaman, acara, atau aktivitas yang sedang terjadi disekitarnya. Jadi, jika dikaitkan dengan bahasan ini, bahwa terdapat mahasiswa yang merasa tertinggal jika tidak mengikuti apa yang dilakukan mahasiswa lain, misalnya mengikuti kepanitiaan, organisasi, sebuah seminar atau lain-lain. Lebih jauh lagi, fomo memiliki kaitan dengan seseorang yang terjebak kedalam Toxic productivity, yang merupakan kecenderungan seseorang untuk bekerja secara berlebihan dan obsesif terhadap produktivitas hingga mengabaikan kesehatan dan kesejahteraan diri sendiri. Jadi kayak kalian tuh sebetulnya tidak benar-benar ingin dalam mengambil tanggung di organisasi misalnya akan tetapi karena terdapat obsesi untuk terus produktif, kalian jadi mengambil tanggung jawab sana-sini. Persamaannya dengan fomo apa? yaitu fomo memungkinkan memicu adanya toxic productivity. Jadi dengan melihat orang lain, seseorang jadi tidak mau tertinggal dan berakhir mengikuti. Walaupun sebenarnya apa yang diikuti tidak sesuai dengan goals atau cita-cita yang dimiliki. Sebetulnya boleh-boleh saja untuk  produktif akan tetapi harus tanya ke diri sendiri, mau tidak diri kita? sesuai denga napa yang kira mau?

Oke sekarang mari bergeser ke Mahasiswa Kupu-kupu. Berikut kekurangan dan kelebihannya adalah:

A. Kelebihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun