Mohon tunggu...
Naufal Adi Prasetyo
Naufal Adi Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030119 UIN Sunan Kalijaga

Topik konten yang saya sukai adalah seperti rekomendasi film-film dan terkadang saya juga menyukai topik-topik berkaitan yang sedang hangat dibicarakan seperti salah satunya seputar mental health ataupun berita internasional

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Temen Kamu Rajin Posting di Media Sosial? Ternyata Ini Alasannya!

6 Mei 2024   21:45 Diperbarui: 6 Mei 2024   22:10 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasti kita semua memiliki teman yang suka memposting segala sesuatu dimedia sosial miliknya kan? Entah itu berupa selfie sampai postingan lagu yang difitur note atau story Instagram. Dimana hal tersebut dalam beberapa kasus menunjukkan apa yang sedang mereka rasakan. Misal mulai dari memposting lagu galau sampai lagu yang ceria. 

Gimana, relate gak nih sama kalian? Hahaha. Maka dari itu, diartikel ini kita akan membahas mengenai alasan mengapa seseorang tekhusus para generasi muda dalam memposting dan selalu mengupdate dirinya di media sosialnya. Tetapi kita akan membahas jawaban dari pertanyaan tersebut dari sudut pandang Ilmu Komunikasi.

Fenomena ini termasuk kedalam fungsi sosial komunikasi ternyata. Menurut dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan Bandung, Ratih Affandi melalui kanal Youtube-nya mengatakan bahwa fungsi sosial komunikasi adalah keadaan dimana manusia mengekpresikan diri dengan segala hal. Bisa secara langsung maupun media sosial (tidak langsung). 

Lebih jauh lagi menurut penjelasan dari Prof Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul  Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, bahwa fungsi sosial komunikasi didefinisikan sebagai sarana membangun konsep diri, aktulisasi diri, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan, antara lain melalui komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain.

dokumen: sekolahan.co.id
dokumen: sekolahan.co.id

Penjelasan diatas ternyata cocok dan dapat menjawab atas pertanyaan pada judul artikel ini yaitu mengapa seseorang ingin mengupdate dirinya melalui media sosial. Nah oleh karena, itu kita akan membahas lebih lanjut mengenai penjelasan dari Ratih Affandi dan Prof Deddy Mulyana mengenai fungsi sosial diatas.

1. Menunjukkan konsep diri

Konsep diri ini berkaitan dengan cara dan sikap kita melihat diri kita sendiri itu seperti apa. Konsep diri atau Selft consept ini mempunyai tiga komponen, yaitu:

  • perceptual atau physical self  consept, berupa pandangannya mengenai penampilan  dirinya seperti apakah dirinya tampan atau cantik.
  •  Lalu ada conceptual atau psychologicalself   consept,   konsep   seseorang   mengenai   kemampuan   (keunggulan)   dan   ketidakmampuan (kelemahan) yang ia miliki, dan juga dapat berupa sifat, seperti kejujuran, lepercayaan diri, kemandirian dan keberanian
  • attitudinal,  yang menyangkut perasaan   seseorang   tentang   dirinya,   sikapnya   terhadap   keberhargaan,   kebanggaan,   dan keterhinaannya.

Jika dihubungkan dengan kasus yang kita bahas ini, maka akan lebih cenderung kepada komponen perceptual atau phychologicalself consept. Karena konsep diri yang dapat terlihat hanyalah mengenai penampilan diri kita. Yaitu seperti foto selfie, sampai foto diri dengan hobinya. Jadi kaitan konsep diri dengan alasan post diri melalui media sosial adalah bahwa seseorang ingin menunjukkan bagaimana dirinya dunia maya. 

Lalu timbul lagi nih pertanyaan mengenai, "kenapa sih seseorang ingin menunjukkan dirinya dimedia sosial?". Nah hal ini akan dibahas dipoin selanjutnya yaitu aktuliasasi diri.

2. Aktualisasi diri

Menurut penjelasan dari Ratih Affandi selaku dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan, bahwa aktuliasasi diri yang merupakan tingkatan tertinggi dari Hirachy Of Needs dari Abraham Maslow, adalah keadaan Dimana seseorang ingin menunjukkan eksistensi dirinya. 

Penjelasan tersebut menjawab pertanyaan sebelumnya mengenai  kasus yang dibahas pada artikel ini bahwa aktualisasi diri ini menjadi alasan mengapa seseorang ingin tampil dan selalu update pada akun media sosialnya. 

Jadi sangat wajar temen-temen jika temen kamu atau bahkan kamu sendiri suka memposting diri. Lalu masih adalagi nih pertanyaan, emangnya apasih efek yang diberikan dari memposting diri? Kenapa hal tersebut bahkan bisa menjadi kebutuhan manusia untuk selalu ingin eksis? Yaitu adalah... ada dipoin selanjutnya hihihi.

3. Untuk memperoleh kebahagiaan

Sama seperti yang disebutkan tadi oleh Prof Deddy Mulyana pada penjelasan mengenai fungsi sosial, bahwa fungsi sosial komunikasi juga merupakan sarana untuk memperoleh kebahagiaan. Pasti ada nih dari temen-temen sekalian jika postingan kalian, entah diinstagram ataupun tiktok dan media lainnya, diberi like oleh followernya. 

Hal ini dukung oleh pernyataan salah seorang mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Bernama Aurel, bahwa ia merasa senang jika postingan miliknya dilike oleh followernya dan ia juga menambahkan, bahwa ia akan lebih senang lagi jika postingan tersebut dilike oleh orang yang dia suka. Gimana? Ada yang sama kayak aurel juga gak nih guys?

Jadi setidaknya terdapat tiga poin yang dapat menjelaskan mengapa seseorang selalu memposting dirinya dimedia sosial yaitu karena ingin menunjukkan konsep dirinya, sebagai bentuk aktualisasi diri dan terakhir untuk memperoleh kebahagiaan. 

So, buat kalian nggak usah heran lagi kenapa temen kalian suka memposting banyak tentang dirinya dimedia sosial. Karena hal tersebut merupakan hal yang wajar dan memang dibutuhkan juga. Lalu karena itu juga kita sebaiknya tidak mengolok-oloknya. Seperti "kenapa sih ini orang update status terus?". 

Jadi tanggapan yang tepat adalah dengan memaklumi dan menerimanya saja karena barangkali dengan hal itu dia dapat memperoleh kesenangan ditengah masalah yang ia hadapi.

Baik segitu saja, sekian terima kasih dan semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun