Pasti kita semua memiliki teman yang suka memposting segala sesuatu dimedia sosial miliknya kan? Entah itu berupa selfie sampai postingan lagu yang difitur note atau story Instagram. Dimana hal tersebut dalam beberapa kasus menunjukkan apa yang sedang mereka rasakan. Misal mulai dari memposting lagu galau sampai lagu yang ceria.Â
Gimana, relate gak nih sama kalian? Hahaha. Maka dari itu, diartikel ini kita akan membahas mengenai alasan mengapa seseorang tekhusus para generasi muda dalam memposting dan selalu mengupdate dirinya di media sosialnya. Tetapi kita akan membahas jawaban dari pertanyaan tersebut dari sudut pandang Ilmu Komunikasi.
Fenomena ini termasuk kedalam fungsi sosial komunikasi ternyata. Menurut dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan Bandung, Ratih Affandi melalui kanal Youtube-nya mengatakan bahwa fungsi sosial komunikasi adalah keadaan dimana manusia mengekpresikan diri dengan segala hal. Bisa secara langsung maupun media sosial (tidak langsung).Â
Lebih jauh lagi menurut penjelasan dari Prof Deddy Mulyana dalam bukunya yang berjudul  Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, bahwa fungsi sosial komunikasi didefinisikan sebagai sarana membangun konsep diri, aktulisasi diri, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan, antara lain melalui komunikasi yang menghibur dan memupuk hubungan dengan orang lain.
Penjelasan diatas ternyata cocok dan dapat menjawab atas pertanyaan pada judul artikel ini yaitu mengapa seseorang ingin mengupdate dirinya melalui media sosial. Nah oleh karena, itu kita akan membahas lebih lanjut mengenai penjelasan dari Ratih Affandi dan Prof Deddy Mulyana mengenai fungsi sosial diatas.
1. Menunjukkan konsep diri
Konsep diri ini berkaitan dengan cara dan sikap kita melihat diri kita sendiri itu seperti apa. Konsep diri atau Selft consept ini mempunyai tiga komponen, yaitu:
- perceptual atau physical self  consept, berupa pandangannya mengenai penampilan  dirinya seperti apakah dirinya tampan atau cantik.
-  Lalu ada conceptual atau psychologicalself  consept,  konsep  seseorang  mengenai  kemampuan  (keunggulan)  dan  ketidakmampuan (kelemahan) yang ia miliki, dan juga dapat berupa sifat, seperti kejujuran, lepercayaan diri, kemandirian dan keberanian
- attitudinal,  yang menyangkut perasaan  seseorang  tentang  dirinya,  sikapnya  terhadap  keberhargaan,  kebanggaan,  dan keterhinaannya.
Jika dihubungkan dengan kasus yang kita bahas ini, maka akan lebih cenderung kepada komponen perceptual atau phychologicalself consept. Karena konsep diri yang dapat terlihat hanyalah mengenai penampilan diri kita. Yaitu seperti foto selfie, sampai foto diri dengan hobinya. Jadi kaitan konsep diri dengan alasan post diri melalui media sosial adalah bahwa seseorang ingin menunjukkan bagaimana dirinya dunia maya.Â
Lalu timbul lagi nih pertanyaan mengenai, "kenapa sih seseorang ingin menunjukkan dirinya dimedia sosial?". Nah hal ini akan dibahas dipoin selanjutnya yaitu aktuliasasi diri.
2. Aktualisasi diri
Menurut penjelasan dari Ratih Affandi selaku dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan, bahwa aktuliasasi diri yang merupakan tingkatan tertinggi dari Hirachy Of Needs dari Abraham Maslow, adalah keadaan Dimana seseorang ingin menunjukkan eksistensi dirinya.Â
Penjelasan tersebut menjawab pertanyaan sebelumnya mengenai  kasus yang dibahas pada artikel ini bahwa aktualisasi diri ini menjadi alasan mengapa seseorang ingin tampil dan selalu update pada akun media sosialnya.Â
Jadi sangat wajar temen-temen jika temen kamu atau bahkan kamu sendiri suka memposting diri. Lalu masih adalagi nih pertanyaan, emangnya apasih efek yang diberikan dari memposting diri? Kenapa hal tersebut bahkan bisa menjadi kebutuhan manusia untuk selalu ingin eksis? Yaitu adalah... ada dipoin selanjutnya hihihi.
3. Untuk memperoleh kebahagiaan
Sama seperti yang disebutkan tadi oleh Prof Deddy Mulyana pada penjelasan mengenai fungsi sosial, bahwa fungsi sosial komunikasi juga merupakan sarana untuk memperoleh kebahagiaan. Pasti ada nih dari temen-temen sekalian jika postingan kalian, entah diinstagram ataupun tiktok dan media lainnya, diberi like oleh followernya.Â
Hal ini dukung oleh pernyataan salah seorang mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Bernama Aurel, bahwa ia merasa senang jika postingan miliknya dilike oleh followernya dan ia juga menambahkan, bahwa ia akan lebih senang lagi jika postingan tersebut dilike oleh orang yang dia suka. Gimana? Ada yang sama kayak aurel juga gak nih guys?
Jadi setidaknya terdapat tiga poin yang dapat menjelaskan mengapa seseorang selalu memposting dirinya dimedia sosial yaitu karena ingin menunjukkan konsep dirinya, sebagai bentuk aktualisasi diri dan terakhir untuk memperoleh kebahagiaan.Â
So, buat kalian nggak usah heran lagi kenapa temen kalian suka memposting banyak tentang dirinya dimedia sosial. Karena hal tersebut merupakan hal yang wajar dan memang dibutuhkan juga. Lalu karena itu juga kita sebaiknya tidak mengolok-oloknya. Seperti "kenapa sih ini orang update status terus?".Â
Jadi tanggapan yang tepat adalah dengan memaklumi dan menerimanya saja karena barangkali dengan hal itu dia dapat memperoleh kesenangan ditengah masalah yang ia hadapi.
Baik segitu saja, sekian terima kasih dan semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H