Saya hanya tertawa mendengar hal itu. Tapi kebetulan karena saat itu hujan semakin deras akhirnya saya putuskan kembali memakai jaket. Saya juga sebenarnya ingin sekalian memakai ponco, tapi sialnya ponco yang ada berwarna hijau.
Sementara ada mitos yang mengatakan jangan memakai pakaian atau barang berwarna hijau selama berada di jalur pendakian Gunung Lawu. Akhirnya saya urungkan niat memakai ponco itu karena sebenarnya jaket ini juga sudah tahan air.
Hampir selama satu jam lebih perjalanan sambil hujan-hujanan dan kena kabut, kami akhirnya sampai di Pos 5 sekitar pukul 17.25 WIB. Kebetulan juga begitu sampai Pos 5 hujan reda dan kabut mulai hilang.
Pos 5 ini ada diketinggian 2.861 mdpl di mana terdapat sabana yang cukup luas. Jika kalian naik dari Cemoro Kandang atau Cemoro Sewu niscaya kalian tidak akan menemukan pemandangan seperti ini, katanya sih.
Usai beristirahat sejenak di Pos 5, kami berembuk akan mendirikan tenda atau tidak. Dari sana akhirnya diputuskan tenda akan digelar di Gupak Menjangan. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan saat itu. Pertama memang Pos 5 cukup luas dan bisa menampung banyak tenda tetapi di sana pohon-pohon cukup sedikit sehingga jika pait-pait terjadi badai, tentu akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Kedua, jarak dari Pos 5 ke Gupak Menjangan tidak terlalu jauh, kurang lebih jarak dari Pos 5 ke Gupak hanya sekitar 40 menit. Terakhir melihat cuaca masih cukup terang meski jam sudah menunjukkan hampir pukul 18.00 WIB membuat kita tetap melakukan perjalanan ke Gupak.
Sekitar pukul 17.45 WIB kita melanjutkan perjalanan menuju Gupak Menjangan. Medan dari Pos 5 ke Gupak tidak terlalu terjal seperti dari Pos 2 sampai Pos 5. Di sini banyak sekali bonusnya. Hingga saat ini, alhamdulillah perjalanan masih aman terkendali tak ada kendala.
Di tengah perjalanan ke Pos 5, saya dengan Blek dan Son (2 pendaki dari UIN Tangsel) sempat berleha-leha sejenak. Ternyata di sana ada buah arbei yang sudah matang dan jumlahnya banyak sekali. Ketika dicicipi ternyata rasanya cukup manis. Kami pikir sayang sekali kalau tidak diambil dan akhirnya sekitar lima menit kami bertiga keasyikan memetik buah arbei di sana.
Sekitar pukul 20.00 WIB, setelah selesai makan saya mengeluarkan buku merah kecil. Karena tidak boleh bakar-bakar api unggun, saya hanya menyalakan kompor di belakang tenda.