Mohon tunggu...
Ellena Gracia
Ellena Gracia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Profesi

Deskripsi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Urgensi Monitoring Pencemaran Mikroplastik pada Sungai Kapuas

13 Juni 2023   04:04 Diperbarui: 13 Juni 2023   04:36 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah itu, upaya remediasi mikroplastik dapat dilakukan dengan menyediakan sarana untuk manajemen pembuangan dan pengelolaan sampah yang memadai mulai dari akses pembuangan, pemanfaatan kembali sampah plastik, perlakuan dengan tumbuhan pengakumulator kontaminan, maupun desain lainnya. Kemungkinan biodegradasi mikroplastik juga perlu dikembangkan karena potensinya yang besar dimana dengan metode ini, mikroplastik dapat terurai oleh mikroorganisme tertentu sehingga menjadi tidak toksik di lingkungan.

Berbarengan dengan itu, penegakan regulasi tentang produksi, penggunaan, dan pembuangan sampah plastik perlu ditegaskan sehingga lebih efektif. Keterlibatan segenap masyarakat dan pemerintah menjadi kunci untuk strategi pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Adanya program dan sosialisasi untuk membangun kepedulian lingkungan serta dukungan bagi komunitas yang sudah ada akan mendukung terbangunnya struktur yang solid untuk menyelamatkan Sungai Kapuas dari pencemar dan mengembalikan fungsinya dengan baik di ekosistem.

Penutup

Cemaran mikroplastik ditemukan di Sungai Kapuas dengan berbagai jenis dan konsentrasi pada setiap lokasi sampling. Mikroplastik dapat menyebabkan implikasi kesehatan pada biota akuatik dan mengganggu ekosistem, serta bisa berdampak pada manusia melalui transfernya lewat jaring-jaring makanan dan konsumsi air yang tercemar mikroplastik. Sejauh ini belum ada regulasi mengenai baku mutu mikroplastik karena pencemar mikroplastik sifatnya baru pada dekade terakhir ini. Karena itu program biomonitoring yang dilakukan berfungsi sebagai pencegahan terhadap kerusakan lingkungan dengan mengetahui status kualitas lingkungan dan trennya. Untuk mengurangi pencemaran plastik, penggunaan plastik dalam kegiatan sehari-hari dapat dikurangi dan diganti dengan produk organik. Dalam skala industri, peraturan pemerintah tentang pengelolaan sampah plastik dapat diberlakukan.

Referensi

Emmerik, T. v., & Schwarz, A. (2019). Plastic debris in rivers. WIREs Water.

Miri, S., Saini, R., Davoodi, S. M., Pulicharla, R., Brar, S. K., & Magdouli, S. (2022). Biodegradation of microplastics: Better late than never. Chemosphere.

Sugandi, D., Agustiawan, D., Febriyanti, S. V., Yudi, Y., & Wahyuni, N. (2021). Identifikasi Jenis Mikroplastik dan Logam Berat di Air Sungai Kapuas Kota Pontianak. POSITRON.

Wright, S. L., Thompson, R. C., & Galloway, T. S. (2013). The physical impacts of microplastics on marine organisms: A review. Environmental Pollution.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun