Mohon tunggu...
Muhammad Natsir
Muhammad Natsir Mohon Tunggu... Penulis - sabar

Jalan ini masih panjang!!!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Krisis Pandemi Covid-19, Resesi Ekonomi Hingga Pemberontakan Rakyat

26 September 2020   20:06 Diperbarui: 27 September 2020   22:35 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Walaupun  memang selama ini isu krisis dan darurat ekonomi tidak begitu mengemuka karena popularitas dan elektabilitas covid-19 jauh lebih signifikan  memonopoli ketakutan dan kekhawatiran rakyat. Namun waktu perlahan pasti berputar dalam kehidupan ekonomi rakyat. Apalagi dimasa resesi.

Ini bisa saja berkelindan over darurat pemberontakan rakyat. Fenomena ini jelas memungkinkan rakyat mengambil jalan pintas pemberontakan. Kejenuhan rakyat pada kebijakan kongkrit elit negara membias dan menjadi percakapan pemberontakan.

Negara harus ingat, bahwa pemberontakan dan perlawanan rakyat mengemuka karena faktor kesulitan ekonomi, melilitnya kebutuhan hidup. Saat ini selama pandemi covid-19 menyasar bangsa Indonesia, selama itu pula rakyat tersungkur mengalami kesulitan hidup dan disinilah konsolidasi rakyat berjalan membentuk secara alami mencari komando.

Dalam karya Soe Ho Gie, dulu sekitar tahun 1926-1927 kebanyakan data menunjukan bahwa pemberontakan terjadi disebabkan oleh kemiskinan. Walaupun berbeda dengan  analisis Harry J. Benda yang mengatakan bahwa pemberontakan itu terjadi ketika kenaikan pendapatan dan perbaikan kehidupan. Namun tetap saja yang melatar belakangi pemberontakan adalah kemiskinan.

Pada konteks itulah pemerintah harus melakukan upaya kreatif-inovatif dalam menghadapi resesi ekonomi dan depresi sosial. Reformasi sistem kekuasaan yang inklusif. Mengevaluasi kinerja instansi pemerintahan yang berhubungan langsung dengan krisis yang dihadapi.

Muhammad Natsir

(Penulis Adalah Pemerhati Bangsa & Aktifis Pemuda)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun