Uang tersebut diharapkan untuk bekal keberlangsungan hidup mereka. Wisma pun dibeli oleh Bappeko dengan harga 2 hingga 3 milyar sebagai wujud rehabilitasi kawasan. Masyarakat pun ikut membantu yaitu berupa pelatihan terhadap masyarakat sekitar seperti yang dilakukan oleh relawan Gerakan Melukis Harapan. Dari pelatihan tersebut muncul lah UKM asli warga Dolly Seperti Orumi, Samijali dan Tempe Bang Jarwo.
Banyak pihak menyadari bahwa permasalahan lokalisasi Jarak-Dolly tidak selesai hanya dengan menutupnya. Justru bisa memunculkan permasalahan baru yang lebih kompleks jika tidak ditangani dengan serius. Kita juga tidak bisa menyalahi PSK yang bergantung kepada Dolly dan Jarak. Namun ketahuilah terkadang pilihan itu menjadi sulit ketika himpitan hidup mulai mencekik. Negara, Masyarakat, dan Siapapun juga ikut bertanggung jawab atas permasalahan ini.
(Nadibumi, 2017)
(Lestari, 2014)
(Utami, 2014)
(BADAN PUSAT STATISTIK SURABAYA, 2015)
(Dinas Sosial, 2014)
Natrya Nadibumi -- Perencanaan Wilayah dan Kota ITS
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H