Mohon tunggu...
nathaniaputrivinsy
nathaniaputrivinsy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya berenang dan membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi TikTok: Kreativitas atau Kehilangan Fokus?

26 November 2024   19:08 Diperbarui: 26 November 2024   19:08 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

TikTok sekarang jadi aplikasi wajib buat anak muda. Video pendeknya bikin hiburan terasa gampang dan seru. Mulai dari joget, challenge, tutorial, sampai cerita lucu, semua ada di TikTok. Tapi, di balik popularitasnya, muncul pertanyaan penting: apakah TikTok membantu generasi muda menjadi lebih kreatif atau justru merampas fokus mereka?

TikTok Sebagai Wadah Kreativitas

Salah satu alasan TikTok begitu diminati adalah kemudahan bagi siapa saja untuk membuat konten. Dengan alat sederhana seperti filter, musik, dan fitur pengeditan, kamu bisa menghasilkan video yang terlihat profesional hanya dengan ponsel.

Banyak orang memanfaatkan TikTok untuk menunjukkan bakat, dari menari, bernyanyi, akting, hingga tutorial memasak. Bahkan, ada yang menggunakannya untuk berbagi cerita inspiratif atau memberikan tips praktis. TikTok juga melahirkan banyak kreator konten sukses yang kini dikenal luas dan mendapat penghasilan besar.

Selain itu, konten edukasi di TikTok juga berkembang pesat. Kamu bisa belajar berbagai hal seperti trik matematika, tips wawancara kerja, atau bahkan fakta-fakta unik yang disampaikan dengan cara yang menarik.

Tapi, Apa Ga Bikin Kecanduan?

Masalahnya, TikTok gampang banget bikin lupa waktu. Scroll sekali, eh, tahu-tahu udah 2 jam aja. Videonya yang pendek-pendek bikin otak kita terus cari hiburan baru, jadi sulit buat fokus lama-lama.

Kecanduan ini bisa bikin produktivitas turun. Tugas sekolah jadi keteteran, kerjaan nggak selesai, bahkan waktu tidur bisa terganggu gara-gara scroll terus. Kadang, ada juga yang merasa insecure karena nggak bisa bikin konten sebagus orang lain atau nggak dapat banyak likes.

Apa Dampaknya pada Fokus?

Di sisi lain, TikTok punya sisi negatif yang ga bisa diabaikan, terutama soal kemampuan fokus. Videonya yang menarik bisa bikin otak terbiasa dengan hiburan cepat. Akibatnya, kita jadi lebih sulit berkonsentrasi pada hal-hal yang butuh waktu dan perhatian mendalam, seperti belajar atau bekerja.

Algoritma TikTok juga dirancang untuk terus menarik perhatian kamu. Setiap kali kamu menyelesaikan satu video, ada video lain yang langsung muncul. Ini bikin kamu sulit berhenti. Banyak pengguna mengaku hanya ingin menonton sebentar, tapi akhirnya scroll terus sampai berjam-jam.

Masalah lain adalah efek psikologisnya. TikTok sering memunculkan tekanan sosial. Orang merasa harus ikut tren atau membuat konten yang "sempurna" demi mendapatkan likes dan views. Kalau tidak, mereka bisa merasa kurang percaya diri atau bahkan iri melihat keberhasilan orang lain.

Dampak Nyata pada Kehidupan Sehari-hari

Kecanduan TikTok bisa mengganggu rutinitas. Waktu yang harusnya dipakai untuk hal produktif seperti belajar, olahraga, atau beristirahat, malah habis untuk scrolling. Banyak juga yang melaporkan pola tidur mereka terganggu karena terlalu asyik dengan TikTok sebelum tidur.

Bagi sebagian orang, TikTok juga bisa menimbulkan rasa "kosong" setelah lama menonton, karena merasa nggak ada hal berarti yang dilakukan. Kalau ini terus berlangsung, produktivitas dan kesehatan mental bisa terdampak.

Gimana Si Cara Menggunakan TikTok dengan Bijak?

TikTok sendiri sebenarnya adalah alat, jadi tergantung bagaimana cara kita menggunakannya. Simak beberapa tips untuk memanfaatkan TikTok tanpa memghilangkan fokus kamu:

1. Batasi Waktu Penggunaan
Gunakan fitur pengingat waktu di aplikasi atau atur alarm di ponsel untuk membatasi durasi menonton. Misalnya, hanya 30 menit sehari.

2. Pilih Konten yang Bermanfaat
Jangan cuma nonton tren hiburan, cari konten yang mendidik atau memberi inspirasi. Dengan begitu, waktu yang kamu habiskan jadi lebih berarti.

3. Jangan Ikut-ikutan Tekanan Sosial
Kalau kamu ingin membuat konten, fokuslah pada hal yang benar-benar kamu sukai. Jangan terjebak untuk ikut tren hanya demi likes.

4. Jaga Keseimbangan Aktivitas
Pastikan kamu tetap punya waktu untuk hal-hal penting lainnya, seperti belajar, bekerja, olahraga, dan bersosialisasi di dunia nyata.

Jadi, dari topik yang kita bahas diatas. TikTok merupakan alat yang dapat member manfaat sekaligus tantangan. Di satu sisi, TikTok membuka ruang untuk menciptakan kreativitas, hiburan, dan pembelajaran. Tetapi, di sisi lain, kecanduan TikTok bisa mengganggu fokus dan produktivitas kita. Kuncinya ada pada diri kita sendiri. Gimana kita membatasi waktu dan memilih konten yang bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun