Mohon tunggu...
Nathania Juanita
Nathania Juanita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang mahasiswi jurusan akuntansi, Universitas Kristen Krida Wacana

Try to give my best!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keadilan untuk Canon

1 November 2021   06:30 Diperbarui: 1 November 2021   11:17 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia di kenal sebagai negara yang ramah, baik, dan memiliki rasa empati yang tinggi di pandangan mata dunia. Menurut kalian, apakah masyarakat Indonesia memiliki sifat itu? Menurut saya iya. Namun, tidak semua. Saya membaca cerita tentang seekor anjing bernama Canon yang diunggah oleh salah satu warganet bernama @rosayeoh di akun Instagram milik pribadinya pada hari Jumat, 22 Oktober 2021. 

Cerita ini sangat menghebohkan dunia maya, tidak hanya di kalangan masyarakat biasa saja, banyak Influencer yang ikut terkejut dan merasa sedih dengan cerita ini. Seluruh dunia maya tersentuh dengan kisah Canon yang berasal dari Pulau Banyak, Aceh. Pemilik akun tersebut mengatakan bahwa Canon sangat pintar, ramah, dan bersahabat dengan semua manusia yang datang menghampirinya.

Kemarahan warganet memuncak pada saat melihat video Canon yang ingin ditangkap oleh petugas Satpol PP dengan cara kasar dan berujung nyawa seekor anjing yang tidak bersalah itu menjadi taruhannya. 

Pemerintah ingin membuat wisata halal di Aceh, sehingga melarang memelihara anjing dan babi. Oleh karena itu, petugas Satpol PP melaksanakan tugasnya dengan melakukan penangkapan terhadap hewan-hewan yang dianggap haram itu.

Para warganet mempersalahkan tata cara perlakuan petugas Satpol PP dalam penangkapan Canon ini. Pemerintah ingin membuat wisata halal dengan menghalalkan segala cara, namun tidak melihat risiko apa yang akan dihadapinya. 

Pemilik akun mengatakan saat Canon menunggu pemiliknya pulang di resort, sekelompok orang berseragam datang menghampiri dan mencoba menangkapnya. 

Ada yang membawa ranting panjang dan mencoba menundukkan Canon, lalu Canon di masukan ke dalam keranjang kecil yang sempit dan dimasukkan ke dalam terpal yang diikat. Dikarenakan tidak adanya udara membuat Canon menjadi lemas dan tidak dapat bernapas.

Saya pribadi mengaku sangat sedih dan kecewa secara bersamaan pada saat menonton video-video penangkapan hewan yang tersebar luas di media. Bagaimana bisa seseorang memperlakukan hal keji seperti itu ke seekor hewan? 

Apa tidak punya cara lain? Saya tidak mempermasalahkan jika pemerintah ingin membuat wisata halal, karena pastinya sudah direncanakan matang-matang. 

Namun, cara memperlakukan hewan tersebutlah yang menjadi permasalahan dan perbincangan. Mengapa harus dengan kekerasan? 

Di mana rasa berperikemanusiaan kalian? Di mana rasa belas kasih kalian pada saat melakukan hal itu? Jika sudah seperti ini yang berhubungan dengan nyawa, apakah pemerintah mau bertanggung jawab atas hilangnya nyawa binatang yang tidak bersalah ini?

Kepala Satpol PP Aceh, Ahmad Yani telah membuka suara dan membantah kasus penyiksaan terhadap Canon hingga mati dan menduga bahwa anjing tersebut mati dikarenakan stres usai diamankan oleh anggota. 

Saya pribadi sebagai pencinta hewan membantah pernyataan dari Kepala Satpol PP Aceh tersebut, mengapa? Anjing itu tidak akan stres apabila anjing tersebut tidak diperlakukan seperti itu. Bagaimana bisa tidak mati, jika terkurung di keranjang sempit lalu di lakban seperti itu, bagaimana cara ia bernafas?

Meminta maaf saja tidak cukup, para warganet lainnya ingin kasus ini ditindaklanjuti. Jika kasus ini selesai dengan cara hanya meminta maaf lalu dibebaskan, buat apa dibentuk undang-undang sebagai dasar hukum? 

Apa ada jaminan bagi mereka untuk tidak melakukan hal yang sama lagi? Jika hanya meminta maaf kasus ini akan kelar begitu saja? Kasus seperti ini harus ditindaklanjuti dan tidak memandang siapa pun yang telah melakukan hal keji ini.

Selain manusia yang dilindungi oleh hak asasi manusia (HAM), hewan tentu saja juga mendapatkan perlindungan dari hak asasi hewan. 

Tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP sendiri sudah termasuk melanggar hak asasi hewan, mulai dari melakukan penangkapan dengan cara kasar Satpol PP dapat disebut tidak memiliki rasa berperikemanusiaan. Tindakan ini melanggar undang-undang dan dapat dikenakan pasal 302 ayat (2) KUHP mengenai penganiayaan terhadap hewan dan ancaman 9 bulan penjara. 

Namun, apakah mereka yang telah melakukan tindakan ini akan terjerat pasal 302 itu? Saya cukup ragu akan hal itu. Walaupun mereka melaksanakan tugas dari pemerintah cara mereka sudah sangat salah. Hewan tersebut sudah memberontak akan tetapi masih dipaksa dan semakin diperlakukan dengan cara kasar. 

Hukum di Indonesia masih sangat lemah terlebih lagi dikaitkan dengan kasus yang berkaitan dengan hewan. Seorang warganet menceritakan pernah pada saat ia melaporkan kasus yang berhubungan dengan hewan ke kantor polisi. Namun, alhasil malah ditertawakan oleh petugas kepolisian.

Kasus kekerasan pada hewan di Indonesia sering sekali terjadi, kita tidak tau sampai kapan kekerasan ini akan berhenti. Bahkan Indonesia dinobatkan sebagai juaranya, iya juara tapi juara dalam penyiksaan hewan di sosial media, sungguh miris. Menurut Asia For Animals Coalition, Indonesia menjadi negara nomor satu yang paling banyak mengunggah konten penyiksaan terhadap hewan di media sosial. 

Hewan sama seperti manusia, sama-sama memiliki hati nurani. Tidak hanya hewan saja, namun manusia sendiri jika mendapatkan kekerasan pasti akan merasa sedih, sakit hati yang amat mendalam dan akan meninggalkan trauma yang berat.

Terkadang manusia tidak berpikir sebelum bertindak, tidak memikirkan konsekuensi apa yang akan didapat jika melakukan hal itu. Emosi yang memimpin semua hal itu sehingga membuat manusia berani melakukannya tanpa ragu. 

Saya harap untuk ke depannya jadikan semua ini sebagai pembelajaran agar kejadian ini tidak terulang kembali, hukum di Indonesia harus lebih ditegaskan, memberikan edukasi terhadap masyarakat mengenai kekerasan terhadap hewan. 

Kita doakan yang terbaik untuk Canon, semoga Canon cepat mendapatkan keadilan dan juga tenang bersama Bapa di surga. Ayo tegakkan keadilan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun