mendapatkan beasiswa tersebut.
 Arai mempersiapkan dengan penuh persiapan semua persyaratan yang diperlukan.
Dia membawa sebuah riset di bidang biologi. Sama dengan Ikal, Arai masuk 15
besar. Saat wawancara, profesor yang mewawancarainya juga kagum dengan riset
yang Arai lakukan yang bisa membuat sebuah teori baru.
 Sambil menunggu hasil pengumuman beasiswa, mereka berdua pulang ke kampung
halamannya di Belitung. Rasa rindu yang luar dengan keluarga dan juga kampung
halaman biasa menjadikan mereka pulang ke sana sekaligus mengisi liburan. Setelah
beberpa hari di sana mereka pun mendapatkan surat yang sudah lama mereka
nantikan kedatangannya. Dengan hati yang cemas dan penuh harapan, mereka
membuka suratnya, di surat itu tertulis bahwa mereka berdua berhasil lolos