Mohon tunggu...
Nathan Bulang
Nathan Bulang Mohon Tunggu... Petani - Perang Kefanaan

Pengembara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Catatan Birokrasi Untuk Wakil Rakyat Sumba

8 September 2018   09:54 Diperbarui: 8 September 2018   10:15 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Satu view Pulau Sumba - NTT (Sumber gambar : Traveling.com)

Untuk itu, sebagai rakyat pulau sumba kita harus cerdas melihat masa depan sumba dengan memilih pemimpin baik legislatif maupun eksekutif yang benar-benar mau berpihak pada rakyat kecil dan membela hak-hak rakyat kecil agar tidak ditindas oleh mereka yang berkuasa dan mereka yang kaya akan rupiah.

Terlebih dalam memilih wakil rakyat di legislatif harus telitit agar mereka konsisten pada prinsip untuk memperjuangkan segala aspirasi, kebutuhan dan apa yang menjadi hak rakyat kecil, serta benar-benar berani menjalankan fungsi kontrolnya untuk badan eksekutif.

Menurut hemat pikir saya, indikator untuk menyeleksi para kandidat yang pantas menduduki kursi pimpinan adalah dengan mereview kembali dan berkaca pada apa yang mereka sudah perjuangkan untuk rakyat meski belum menduduki kursi kekuasaan apapun. Yang telah teruji membela kaum hak-hak marginal tanpa pamrih. 2019 harus menjadi momentum untuk mencegah yang jahat berkuasa agar rakyat kecil tidak lagi dipinggirkan dan tidak lagi merasa asing dinegerinya sendiri.

Mereka yang tetap memerankan gaya hidup sederhana sama seperti masyarakat biasa umumnya meski mereka sesungguhnya hidup mereka berkecukupan. Meski sudah memiliki harta cukup tetapi tetap bertani, berternak dan bersosial seperti kebiasaan masyarakat umum menjadi teladan bagi masyarakat bagaimana berjuang untuk hidup dalam kesederhanaan.

Jika dalam keseharian saja sudah memerankan gaya hidup hedonisme ya untuk apalah ia duduk di kursi birokrasi yang menawarkan kemewahan lebih dan menjadikan ia rawan untuk lebih rakus lalu mencuri uang rakyat.

Saya merasa harus menuliskan ini karena saya melihat potensi masa depan pulau sumba yang menjanjikan kemegahan pariwisata. Namun banyak keca mata yang mleihat masa depan itu dari sisi keegoisan baik dari kalangan birokrat maupun para kapitalis.

Untuk itu butuh generasi birokrat yang mampu menyelamatkan masa depan pulau sumba ini agar masa depan ini tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang tetapi benar-benar dirasakan oleh seluruh masyarakat pulau Sumba.

Tetapi harapan baru untuk masyarakat Sumba, NTT umumnya yang mana tanggal 5 september kemarin Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Victor-Joss dilantik oleh Presiden Joko Widodo. Viktor B. Laiskodat menargetkan dalam 100 hari kerja akan fokus pada moratium tambang di seluruh NTT agar tidak mengganggu pembangunan pariwisata NTT sebagai sektor unggulannya. Harapan di pundak gubernur baru agar tidak terjadi lagi konflik agraria dan penjarahan lahan pertanian dalam skema investasi pariwisata.

Salam perubahan !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun