Mohon tunggu...
Nathanael Andrew Lemuel
Nathanael Andrew Lemuel Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa Kolese Kanisius Jakarta

-

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Duel Taktik Epik Tuchel vs Ancelotti

3 Mei 2024   17:35 Diperbarui: 3 Mei 2024   17:39 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertandingan semifinal Liga Champions antara Bayern Munchen dan Real Madrid leg pertama memikat para penggemar sepak bola dengan pertunjukan taktikal yang luar biasa. Pertandingan ini sendiri digelar di kandang dari Bayern Munchen yaitu Allianz Arena pada Rabu (1/5/2024) dini hari.

Dalam pertandingan yang berkesudahan imbang 2-2 antara Bayern Munchen dan Real Madrid, kedua tim menunjukkan kualitas dan kekuatan mereka secara luar biasa. Skor yang tetap seimbang menunjukkan betapa ketatnya persaingan antara dua klub besar ini. Dibalik hasil tersebut, terdapat berbagai aspek taktikal yang perlu diperhatikan. 

Dari strategi formasi hingga peran individu pemain, setiap detail menjadi kunci dalam menilai jalannya pertandingan dan menggali peluang bagi kedua tim untuk unggul. Di balik pertandingan yang seru ini terdapat taktik-taktik dari kedua pelatih yang menarik untuk dianalisis lebih dalam.

1. Formasi dan Komposisi Tim

Bayern Munchen turun dengan formasi 4-2-3-1, dengan Eric Dier dan Kim Minjae sebagai jantung pertahanan, didukung oleh Kimmich dan Mazraoui di posisi full-back. Di lini tengah, Laimer dan Goretzka bermain sebagai gelandang jangkar, sementara Harry Kane menjadi ujung tombak didukung oleh Musiala, Leroy Sane, dan Thomas Mller. 

Di sisi lain, Real Madrid juga menggunakan formasi 4-4-2, dengan Bellingham didorong lebih maju bersama Vinicius sebagai double false nine. Rodrygo menempati posisi di sayap kiri, sedangkan Nacho dan Vasquez masih menjadi andalan untuk lini pertahanan Real Madrid.

2. Strategi Serangan Bayern Munchen

Bayern Munchen menggunakan strategi serangan melalui sayap dengan overload di kedua sisi lapangan. Bayern Munchen, dengan full-back yang naik ke koridor sayap dan gelandang yang menyokong, mencoba untuk menciptakan situasi numerik di sisi lapangan. Sane dan Mazraoui bertanggung jawab untuk menciptakan peluang dari sisi kiri, sementara Mller, Musiala, dan Kimmich melakukan hal serupa di sisi kanan. 

Mereka juga melakukan switch play atau sirkulasi bola cepat untuk membingungkan pertahanan Madrid.  Leroy Sane dan Thomas Mller, telah mengimplementasikan strategi cut inside dengan sangat efektif. Mereka memanfaatkan kaki dominan mereka untuk masuk ke dalam dari sisi sayap, menciptakan ruang untuk tembakan atau umpan ke dalam kotak penalti. Hal ini memberikan variasi dalam serangan Bayern dan membuat pertahanan lawan harus waspada terhadap ancaman dari berbagai arah.

sumber: fcbayern.com
sumber: fcbayern.com

3. Strategi Serangan Real Madrid

Real Madrid merespons serangan Bayern dengan baik, terutama setelah kebobolan gol di awal pertandingan. Mereka menggunakan Valverde untuk membantu Vasquez di sisi kanan pertahanan, sementara Bellingham dan Vinicius turun untuk membantu pertahanan saat Bayern melakukan serangan balik. 

Real Madrid juga sering overload di sisi sayap untuk ekspos ruang kosong di pertahanan Bayern. Mereka banyak menggunakan switch play atau sirkulasi bola cepat untuk mengacaukan pertahanan lawan. Mereka mencoba untuk menggeser blok pertahanan lawan dari satu sisi ke sisi lain lapangan, mencari celah atau ruang kosong yang dapat dimanfaatkan untuk menciptakan peluang. Hal ini menunjukkan kecerdasan taktikal dari kedua tim dalam mengeksploitasi kelemahan lawan.

4. Taktik Pressing dan Recovery

Real Madrid menunjukkan taktik pressing yang efektif dalam menekan Bayern Munchen saat kehilangan bola. Mereka tidak hanya mengandalkan satu atau dua pemain untuk melakukan tekanan, tetapi melibatkan seluruh tim dalam upaya merebut kembali bola. Ini menciptakan tekanan kolektif yang memaksa Bayern untuk membuat keputusan cepat dan sering kali mengakibatkan kehilangan bola atau pemotongan umpan yang buruk. 

Selain itu, Real Madrid juga memanfaatkan posisi pemain-pemain mereka untuk membatasi ruang gerak lawan. Mereka mencoba untuk menutup ruang dan jalur passing yang potensial, memaksa Bayern untuk terjebak dalam situasi-situasi yang sulit untuk keluar. Di sisi lain, Bayern juga menunjukkan respons yang cepat saat kehilangan bola. 

Mereka tidak hanya bergantung pada individu untuk melakukan recovery, tetapi seluruh tim bergerak secara kompak untuk menutup ruang dan membatasi pergerakan lawan. Ini memungkinkan Bayern untuk menekan lawan dengan cepat dan mencoba untuk merebut kembali bola sebelum lawan bisa mengatur serangan.

sumber: bola.net
sumber: bola.net

5. Keunggulan Mental dan Respons Cepat Kedua Tim dan Pelatih

Selain dari aspek taktikal, pertandingan ini juga menyoroti keunggulan mental dan respons cepat dari kedua tim. Real Madrid menunjukkan ketangguhan mental mereka dengan mampu bangkit dari ketertinggalan untuk menyamakan kedudukan. Meskipun mereka tertinggal dalam skor, para pemain Real Madrid tetap tenang dan fokus untuk menjalankan rencana permainan mereka. 

Mereka tidak terpancing oleh tekanan dan terus berjuang hingga akhir pertandingan, yang akhirnya membuahkan hasil dengan mencetak gol penyama kedudukan. Di sisi lain, Bayern Munchen juga menunjukkan keunggulan mental dengan tidak terpengaruh oleh keunggulan mereka dalam hal penguasaan bola dan peluang. 

Meskipun mereka mendominasi permainan, mereka tidak merasa puas dan terus berusaha mencari gol tambahan. Namun, mereka juga harus menghadapi respons cepat dari Real Madrid, yang tidak pernah menyerah dan terus menekan meskipun dalam situasi sulit. Kedua tim menunjukkan sikap mental yang tangguh dan respons cepat terhadap situasi yang terjadi di lapangan. 

Mereka tidak hanya bermain dengan kemampuan teknis mereka, tetapi juga dengan kepercayaan diri dan mentalitas juara yang diperlukan untuk berhasil dalam pertandingan-pertandingan besar. Ini menambah dimensi dramatis dalam pertandingan dan menjadikannya lebih dari sekadar pertarungan taktikal, tetapi juga ujian kekuatan mental dan karakter dari masing-masing tim.

sumber:kalimantanlive
sumber:kalimantanlive

Dengan pertandingan leg kedua yang akan datang, penggemar sepak bola pasti menantikan pertarungan yang lebih menarik untuk menentukan siapa yang layak melaju ke final Liga Champions.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun