Hingga suatu hari saat pulang ke rumah, pundak dihadapkan pada kebingungan. Pundak akhirnya menceritakan semua yang dirasakannya dan dialaminya selama di sekolah.
Situasi di rumah justru memanas. Terjadi konflik besar antara pundak dan ibunya. "PUNDAK! DENGAN KAMU MENGAMBIL ALIH SEMUA PEKERJAAN ITU, BUKAN HAL YANG BAIK SEBAGAI PEMIMPIN. KAMU TIDAK MEMBUAT TIM MU BELAJAR!"
 Perkelahian hebat pun terjadi antara pundak dan ibunya, membuat pundak sangat putus asa dan bimbang.
Di tengah kebimbangannya, pundak mulai menenangkan diri dan merenungkan pikirannya. Dengan kepala dingin, dia menyadari bahwa dengan mengerjakan semua tugas dalam kegiatan P5 ini, bukanlah solusi yang tepat. Justru hal tersebut hanya membuat teman-temannya semakin dimanja dan tidak akan belajar dari kegiatan besar ini. P5 adalah tentang bagaimana berkoordinasi dan bekerja sama antar kelompok, bukan hanya tanggung jawab individu.
Pada saat kepasrahan pundak, akhirnya dia memutuskan melepas tugas-tugas kepada teman-temannya dengan instruksi yang tepat. Hasilnya diluar prediksi pundak, teman-temannya dengan rasa tanggung jawab mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan arahan yang tepat. Dengan kerja sama tim yang baik, pundak yakin dan percaya bisa menampilkan pementasan yang maksimal.
Hingga hari pementasan tiba, pundak merasa sangat terharu. Dia bangga bisa mengkoordinasikan semua tugas teman-temannya, dan acara pementasan kelas pundak pun menjadi sangat menakjubkan. Momen pembelajaran yang tidak akan terlupakan bagi pundak.
Dengan penuh kebahagiaan, pundak menyadari bahwa perjalanan ini tidak hanya tentang pementasan di atas panggung, melainkan juga tentang tumbuh bersama, belajar dari kesalahan, dan menjalani tanggung jawab bersama sebagai tim.
Pundak merenung, bahwa sebagai pemimpin, dia harus belajar untuk mempercayai timnya, membagi tanggung jawab, dan memberikan kepercayaan pada anggota tim. Keberhasilan P5 ini adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama semua anggota tim.
Menghadapi dinamika di sekolah dan konflik di rumah, pundak belajar bahwa seorang pemimpin juga perlu menjaga keseimbangan antara tanggung jawab dan kesejahteraan pribadi. Kesehatan mental dan fisiknya menjadi prioritas yang tidak boleh diabaikan.
Pundak menyadari pentingnya komunikasi yang efektif dan pengelolaan konflik yang baik dalam kepemimpinan. Melalui dialog dan pemahaman, banyak konflik dapat diatasi
Tamat.