Mohon tunggu...
Natazya Sahira Febriany
Natazya Sahira Febriany Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya menyukai menulis dan berbagi tulisan saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Moneter Gerogoti Afrika Selatan

3 April 2023   21:00 Diperbarui: 3 April 2023   21:00 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Krisis ekonomi di dunia ditandai adanya inflasi yang tinggi hingga mengarah pada ancaman terjadinya resesi ekonomi hingga krisis energi. Saat ini dunia tengah mengalami krisis yang berdampak bagi keberlangsungan perekonomian negara

Prediksi krisis ekonomi dunia oleh Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) diperkirakan akan lebih parah.

IMF menegaskan prospek ekonomi global akan ‘gelap’ kurun waktu mendatang mengingat adanya goncangan pandemi Covid-19, terjadinya serangan Rusia-Ukraina, dan isu perubahan iklim yang melanda seluruh benua yang akan memperburuk kondisi.

Proyeksi ekonomi global tahun 2023 dipangkas IMF yang sebelumnya 2.9% menjadi 2.7%.

Resesi sendiri merupakan periode turunnya aktivitas ekonomi secara sementara dengan dibarengi kegiatan sektor perdagangan dan industri yang berkurang. Resesi ekonomi ditandai dengan terjadinya penurunan nilai PDB berturut-turut dua kuartal lamanya.

Terjadinya resesi adalah pada saat kondisi ekonomi negara sedang mengalami peningkatan jumlah pengangguran, turunnya ritel, PDB yang bernilai negatif, kontraksi yang terjadi pada pendapatan dan manufaktur dengan jangka waktu yang lama, pertumbuhan ekonomi riil yang negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Kondisi ekonomi negara yang mengalami krisis ini akan berdampak terhadap laju ekonomi negaranya sehingga banyak  terjadi pemutusan hubungan kerja, kinerja dari instrumen investasi menurun yang menyebabkan investor menempatkan invesatasinya di tempat yang lebih aman, hingga lemahnya daya beli masyarakat

Terjadinya resesi pada suatu negara dapat disebabkan karena inflasi, deflasi berlebih, gelembung aset, IPTEK, ketidakseimbangan produksi dan konsumsi, kemorosotan pertumbuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut, impor yang lebih besar daripada ekspor, tingkat pengangguran dan guncangan ekonomi yang sifatnya mendadak.  

Mengambil contoh guncangan ekonomi yang menyebabkan resesi dapat dilihat pada kasus yang terjadi di Afrika Selatan. Pada dasarnya Afrika Selatan merupakan sebuah republik yang berada di selatan Afrika yang berbatasan dengan Namibia, Bostwana, Zimbabwe, Mozambik, dan Swaziland. Afrika Selatan memiliki penduduk sebesar 50 juta dan penduduk kulit putih terbesar di Benua Afrika. Afrika Selatan tergolong perekonomian paling maju diantara negara yang ada di Benua Afrika lainnya.

Afrika Selatan tergolong negara yang lebih maju dibandingkan dengan negara yang ada di benua yang sama. Hal ini terjadi karena hubungan kerja sama dan kemitraannya yang terjalin dengan Uni Eropa. Terhitung sejak 1994, Afrika Selatan dan Uni Eropa menyetujui TDCA atau Trade, Development, and Cooperation Agreement. Dalam hal ini Uni Eropa banyak menyumbang sebesar 980.000.000 euro pada periode 2007-2013 kepada Afrika Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun