9. Menghindari ujaran kebencian
10. Koreksi dan pertanggung jawaban
Secara teknis tindakan Najwa Shihab masih dalam batas kebebasan berekspresi yang dilindungi demokrasi, namun dalam perspektif etika jurnalistik, komentar tersebut bisa dipertanyakan karena lebih menyerupai opini pribadi dengan nada satir daripada pelaporan objektif yang diharapkan dari seorang jurnalis yang menjadi panutan banyak orang di Indonesia. Najwa Shihab juga memikul tanggung jawab untuk mempertimbangkan dampak ucapannya pada masyarakat umum.
Meskipun mendapat banyak sekali kritik keras, sejumlah pihak juga mendukung Najwa sebagai pihak yang melihat adanya upaya pembunuhan karakter Najwa karena keberaniannya bersikap kritis, di sisi lain muncullah diskusi tentang pentingnya menjaga etika dalam menyampaikan pendapat, baik di ruang publik maupun media sosial.
Insiden ini mengingatkan kita sebagai masyarakat untuk lebih bijak dalam berkomentar dan menghormati perbedaan pendapat, serta bagi publik figur untuk berhati hati dalam menyampaikan yang berpotensi sensitif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H