Mohon tunggu...
Natasya Nofitri
Natasya Nofitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

introvet

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masjid Agung Al-Falah:Ikon Seribu Tiang di Jambi

24 Mei 2024   19:33 Diperbarui: 24 Mei 2024   20:23 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribunnews.com/Gambar: Interior Masjid Agung Al-Falah yang memberikan kesan keterbukaan dan keteduhan.

Ditulis oleh:  

Natasya Nofitri (23046085)

Debi Oktaviani (23046125)

Masjid Agung Al-Falah: Ikon Seribu Tiang di Jambi

Masjid Agung Al-Falah, yang dikenal dengan sebutan "Masjid Seribu Tiang", adalah salah satu kebanggaan masyarakat Jambi. Terletak di Jalan Sultan Thaha, Legok, Telanaipura, Kota Jambi, masjid ini dikenal karena keunikan arsitektur dan jumlah tiangnya yang begitu banyak.

Sejarah dan Arsitektur

Masjid ini dibangun di atas lahan seluas 26.890 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 6.400 meter persegi. Pembangunannya dimulai pada tahun 1971 dan selesai pada tahun 1980. Masjid ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 29 September 1980. Lokasi masjid dulunya adalah pusat kerajaan Melayu Jambi yang kemudian dikuasai penjajah Belanda dan dijadikan pusat pemerintahan serta benteng Belanda.

Arsitektur Unik dengan 232 Tiang

Masjid Agung Al-Falah memiliki total 232 tiang putih yang menopang langit-langitnya. Meskipun tidak mencapai seribu, jumlah tiang yang banyak ini memberikan kesan megah dan luas. Sebanyak 40 tiang besar terbuat dari tembaga dengan keliling kira-kira dua pelukan orang dewasa. Tiang-tiang ini berada di tengah masjid dan berfungsi untuk menunjang kubah utama, sementara 192 tiang lainnya berwarna putih polos.

Fungsi dan Aktivitas

Masjid ini tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi destinasi wisata religi. Beberapa kegiatan yang dilakukan di masjid ini antara lain:

1. Ibadah: Tempat untuk melaksanakan shalat, berdoa, dan berzikir.

2. Wisata Religi: Pengunjung dapat menikmati arsitektur unik dan sejarah masjid.

3. Kegiatan Keagamaan: Dilengkapi dengan fasilitas seperti kubah besar dengan hiasan aksen garis-garis, kaligrafi kaca, dan lampu tembaga.

4. Pendidikan: Digunakan untuk meningkatkan syiar Islam dan keimanan.

5. Kegiatan Komunitas: Tempat pertemuan dan kegiatan sosial.

Kesan Arsitektur dan Kenyamanan

Masjid ini dirancang tanpa tembok dan pintu pada sisi-sisinya, sehingga memberikan kesan keterbukaan dan keteduhan. Ratusan tiang yang terlihat dari luar menciptakan visualisasi seperti berada di tengah rimbunnya pepohonan. Aliran angin yang sejuk membuat jamaah tidak memerlukan pengondisi udara (AC).

Tribunnews.com/Gambar: Interior Masjid Agung Al-Falah yang memberikan kesan keterbukaan dan keteduhan.
Tribunnews.com/Gambar: Interior Masjid Agung Al-Falah yang memberikan kesan keterbukaan dan keteduhan.

Masjid Agung Al-Falah bukan hanya menjadi tempat ibadah tetapi juga simbol keindahan arsitektur dan kebudayaan Melayu Jambi. Keunikan dan keindahan masjid ini menjadikannya destinasi yang wajib dikunjungi baik untuk beribadah maupun wisata religi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun