Gen z kelahiran tahun 2000 sampai 2005 pasti tidak asing dengan film kartun Barbie. Film - film Barbie telah menjadi bagian dari masa kecil kita, mengajarkan kita tentang persahabatan, petualangan dan keberanian. Tapi, siapa sangka? Ada 5 film Barbie yang menghidupkan kembali karya sastra klasik dunia. Berikut adalah 5 judul filmnya :Â
1. Barbie in The Nutcracker (2001)
Terinspirasi dari karya E.T.A Hoffman berjudul "The Nutcracker and the Mouse King" yang diterbitkan pada tahun 1816. Cerita berpusat pada Marie Stahlbaum. Pada malam Natal, di rumah keluarga Stahlbaum, Marie dan saudaranya, Fritz, menerima hadiah yang indah dari godfather mereka, Drosselmeyer. Marie sangat menyukai Nutcracker, tetapi ketika rahang Nutcracker itu patah, dia merawat dengan pita dari gaunnya. Ketika jam dinding mulai berdentang, Marie melihat tikus - tikus mulai keluar dari bawah lantai, termasuk Raja Tikus berkepala tujuh. Boneka - boneka dalam lemari mainan menjadi hidup, dan Nutcracker memimpin mereka ke dalam pertempuran. Marie membantu dengan melemparkan selopnya ke Raja Tikus, tetapi kemudian dia pingsan. Marie Terbangun dan mencoba menceritakan pertempuran itu kepada keluarganya, tetapi mereka tidak percaya.
Sedikit berbeda dengan film Barbie in The Nutcracker yang dirilis pada tahun 2001. Dalam film ini, Barbie memerankan Clara, seorang gadis muda yang menerima hadiah natal berupa boneka Nutcracker dari bibinya. Di malam hari, Nutcracker tiba - tiba hidup dan melawan Raja Tikus yang jahat. Clara menjadi kecil seukuran boneka dan bersama Nutcracker, mereka memulai petualangan fantastis untuk menemukan Putri Sugarplum, satu - satunya yang bisa mematahkan kutukan Raja Tikus.
2. Barbie as Rapunzel (2002)
Terinspirasi dari cerita rakyat Jerman "Rapunzel" yang ditulis oleh Grimm Bersaudara. Karya sastra ini diterbitkan pada tahun 1812. Menceritakan tentang seorang gadis muda yang dikurung dalam sebuah menara oleh penyihir jahat. Rapunzel, yang diambil dari orang tuanya karena keinginan ibunya akan tanaman rampion, tumbuh menjadi gadis yang memiliki suara merdu. Suatu hari seorang pangeran mendengar nyanyiannya dan memutuskan untuk menemuinya. Mereka jatuh cinta, tapi penyihir mencoba menghalangi cinta mereka.
Cerita menjadi sedikit berbeda dengan adaptasi filmnya. Dalam adaptasi film Barbie yang dirilis tahun 2002 silam, Barbie berperan sebagai Rapunzel, seorang gadis yang dikurung oleh penyihir jahat bernama Gothel. Dengan kuas ajaib pemberian orang tua dan hati yang penuh harapan, Rapunzel melukis jalan keluarnya menuju kebebasan. Film ini mengajarkan tentang kekuatan dan keteguhan hati.
3. Barbie of Swan Lake (2003)
Film ini terinspirasi dari komposisi musik pada pementasan balet berjudul "Swan Lake" karya komposer Rusia bernama Pyotr Ilyich Tchaikovsky. Musik ini dirilis pada tahun 1875. Mengisahkan tentang cinta tragis antara Pangeran Siegfried dan Putri Odette. Pangeran mengejar sekelompok Angsa di malam hari, dan salah satunya berubah menjadi seorang wanita muda bernama Odette. Odette menjelaskan bahwa dia dan teman - temannya diubah menjadi angsa oleh kutukan seorang penyihir jahat bernama Baron Von Rothbart.
Dalam film Barbie, dikisahkan bahwa Odette adalah seorang gadis yang bekerja di toko roti keluarga. Suatu hari, di desanya terjadi kericuhan karena kedatangan unicorn liar bernama Lila. Odette yang penasaran mengikuti Lila ke Hutan Ajaib. Odette dikutuk oleh Rothbart menjadi angsa karena dia bisa membebaskan kristal ajaib yang konon katanya siapa pun yang bisa melepaskannya, akan bisa mengalahkan penyihir Rortbart. Â
4. Barbie in The 12 Dancing Princesses (2006)
Diadaptasi dari cerita dongeng "The Twelve Dancing Princesses" karya Grimm bersaudara yang terbit pada tahun 1815, berkisah tentang seorang raja yang memiliki dua belas putri cantik. Setiap malam, putri - putri tersebut dikunci di dalam kamar tidur, tetapi setiap pagi, sepatu mereka selalu tampak seperti telah dipakai untuk menari semalaman. Raja sangat ingin mengetahui ke mana putri - putrinya pergi. Raja mengumumkan bahwa siapa pun yang bisa mengungkap misteri ini akan diberikan kesempatan untuk memilih salah satu putrinya untuk dinikahi. Seorang prajurit tua berhasil menemukan rahasia dengan bantuan jubah ajaib yang membuatnya tidak terlihat. Dia mengikuti putri-putri tersebut ke dunia fantasi di mana mereka menari setiap malam. Setelah misteri terungkap, prajurit tersebut memilih untuk menikahi putri tertua.
Dalam Film Barbie in The 12 Dancing Princesses, cerita berpusat pada Putri Genevieve dan sebelas saudara perempuannya yang suka menari. Kehidupan mereka berubah ketika Duchess Rowena, sepupu dari ayahnya datang dan melarang mereka menari. Para putri menemukan pintu rahasia ke dunia fantasi dibalik lantai kamar mereka untuk menari sepanjang malam. Namun, mereka harus kembali untuk menyelamatkan ayah mereka dari rencana jahat Rowena untuk mengambil alih kerajaan.
5. Barbie and The Three Musketeers (2009)
Terinspirasi dari novel histori Prancis berjudul "The Three Muskeeters" karya Alexandre Dumas yang terbit pada tahun 1844. Berfokus pada d'Artagnan, seorang pemuda dari Gascony yang bermimpi menjadi seorang musketeer, yaitu prajurit yang membawa senapan. Dia berangkat ke Paris untuk bergabung dengan musketeers Raja dan bertemu dengan Athos, Porthos, dan Aramis. Bersama-sama, mereka terlibat dalam intrik politik, pertempuran melawan musuh-musuh kardinal, dan misi untuk menyelamatkan kehormatan ratu.
Sedangkan di film Barbie and The Three Musketeers, mengisahkan Corinne, seorang gadis desa yang bercita-cita menjadi musketeer. Di Paris, ia bertemu tiga gadis lain dengan impian serupa yaitu Viveca, Aramina, dan Rene. Bersama, mereka mengungkap konspirasi untuk menggulingkan pangeran dan bekerja sama untuk menyelamatkan kerajaan. Dengan keberanian dan persahabatan, mereka membuktikan bahwa gadis - gadis juga bisa menjadi pahlawan sejati.
Film - film Barbie telah menghidupkan kembali kisah - kisah klasik dengan sentuhan magis dan pesan yang menginspirasi. Bagi Gen Z yang tumbuh bersama Barbie, film - film ini membawa nostalgia dan mengajarkan tentang arti persahabatan, keberanian, dan keajaiban. Apakah ada momen khusus yang kalian ingat ketika menontonnya ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H