Mohon tunggu...
Fiksiana

Dilannya Milea

24 Februari 2018   18:16 Diperbarui: 25 Februari 2018   17:26 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kelas, selain Nandan, ada juga Rani dan Agus, semuanya teman sekelas. Hal yang dibahas adalah tentang keinginan mereka untuk menunjuk aku sebagai sekretaris, dan sekaligus menjadi bendahara kelas 2 Biologi 3." (Hal. 21 & 22 PDF)

Keramahan Milea bukanlah satu satunya yang menarik. Secara fisik, tokoh Aku dalam novel 'Dilan' tersebut diilustrasikan sebagai wanita yang cantik dengan rambut panjang ikal (gambar ilustrasi hal. 11 PDF) dan badan tinggi ideal (gambar ilustrasi hal. 25 PDF). Sehingga, bukanlah hal yang patut dipertayakan jika Milea dianggap sebagai wanita sempurna dan digemari oleh banyak teman pria maupun guru di sekolahnya.

"Dia minta kertas, lalu kukasih. Di kertas itu dia nulis:

Informasi:

Daftar orang-orang yang ingin jadi pacarmu:

  • Nandan (Kelas 2 Biologi)
  • Pak Aslan (Guru Olahraga)
  • Tobri (Kelas 3 Sosial)
  • Acil (Kelas 2 Fisika)
  • Dilan (Manusia)." (Hal. 46 PDF)

Dilan yang merupakan anggota dari geng motor, bukan satu-satunya pria yang berusaha mendekati Milea. Bahkan, Dilan bisa dibilang sangat jauh dari kriteria yang dimiliki Milea. Namun demikian, Dilan bukanlah sosok nakal yang digambarkan melalui keanggotannya pada sebuah geng motor. Sebenarnya dia pintar dan memiliki kepribadian yang baik.

"Acara itu diselenggarakan di aula sekolah. Pesertanya diambil dari tiap kelas, sebanyak tiga orang, yaitu mereka yang tercatat sebagai siswa yang selalu mendapatkan rangking 1, 2, dan 3.

.... Mau tahu tidak, siapa siswa yang ditunjuk dari kelas 2 Fisika 1? Dia adalah: Dilaaannn!!" (Hal. 79 PDF)

Seiring berjalannya waktu, Milea mulai menyadari bahwa Dilan tidak seperti apa yang dia pikirkan saat pertama kali mengenalnya. Tawuran memang bukan sesuatu yang asing untuk Dilan. Terlebih, tawuran adalah salah satu aksi yang sedang marak pada jaman itu. Era 90 menjadi era dimana tawuran merupakan ajang untuk membela harga diri juga menunjukkan siapa yang paling kuat.

"Sebelum aku datang, kata Wati, Dilan pernah berantem dengan anak kelas 3. Gara-garanya disebabkan oleh karena orang itu bilang ke Dilan, yaitu pada waktu Dilan melewati mereka yang sedang nongkrong:

            "Tong mentang-mentang Anak Kolong, lah! Biasa weh! Teu sieun!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun