Mohon tunggu...
Natasha Larasati
Natasha Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membentuk Karakter Melalui Cerita, Pentingnya Sastra Anak dalam Mengajarkan Toleransi di Sekolah Dasar

2 Desember 2024   10:37 Diperbarui: 2 Desember 2024   11:45 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan demikian, konsep menghargai perbedaan dapat lebih mudah dipahami melalui contoh-contoh nyata atau nyata yang disajikan. Selain itu, penggunaan media ini juga membantu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga anak-anak tidak merasa digurui, melainkan terinspirasi untuk meneladani sikap toleran dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat Mengajarkan Toleransi Melalui Sastra Anak

Mengajarkan nilai toleransi kepada anak melalui sastra memberikan berbagai manfaat yang berharga. Sastra anak tidak hanya berperan sebagai sumber hiburan, tetapi juga menjadi media edukasi yang sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai sosial dan moral. Berikut beberapa poin penting terkait manfaat penerapan toleransi melalui sastra untuk anak-anak:

  • Memperkuat Pendidikan karakter: Sastra anak menjadi sarana yang efektif untuk mengajarkan nilai-nilai positif, termasuk toleransi. Melalui cerita, anak-anak diajarkan untuk menghormati perbedaan, memahami sudut pandang orang lain, dan bersikap ramah dalam kehidupan sehari-hari.
  • Mengembangkan Rasa Empati: Cerita dalam sastra anak sering menampilkan tokoh-tokoh dari latar belakang berbeda yang menghadapi berbagai tantangan. Hal ini membantu anak belajar memahami perasaan orang lain dan mengembangkan empati mereka.
  • Mempermudah Anak Memahami Nilai Sosial: Sastra anak menyampaikan cerita-cerita yang sederhana dan dekat dengan pengalaman sehari-hari anak. Melalui cerita ini, anak diajak untuk mengenal cara menghormati perbedaan dan menyadari bahwa keberagaman merupakan bagian penting dari kehidupan yang perlu dijaga dan dihargai.
  • Membuat Pembelajaran Lebih Menarik: Sastra anak menyampaikan nilai-nilai moral dengan cara yang menghibur. Melalui cerita yang seru dan penuh imajinasi, anak-anak lebih antusias dalam belajar. Pendekatan ini dapat memudahkan anak dalam memahami nilai toleransi dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari tanpa merasa dan membuat bosan.

Karya sastra anak memegang peranan yang sangat signifikan dalam mendukung pembentukan karakter pada anak-anak, terutama dalam upaya menanamkan nilai-nilai toleransi di tengah keberagaman yang ada. Melalui cerita-cerita yang menarik, anak-anak dapat diajarkan untuk menghormati perbedaan serta mengembangkan rasa empati terhadap sesama.

 Media seperti buku cerita dan animasi dapat menjadi sarana yang menyenangkan dan mudah dicerna untuk memperkenalkan konsep toleransi kepada anak-anak. 

Harapannya, nilai-nilai tersebut dapat diterapkan oleh anak-anak dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, memasukkan sastra anak ke dalam pendidikan di sekolah dasar menjadi hal yang sangat penting agar generasi muda dapat tumbuh menjadi individu yang saling menghormati dan mampu hidup dalam harmoni di tengah keragaman.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, F., Widiatmaka, P., Rahnang, R., & Purwoko, A. A. (2022). Pembentukan Karakter Toleransi pada Anak Usia Dini Melalui Metode Pembelajaran yang Bervariatif. (JAPRA) Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal (JAPRA), 5(2), 1--14. https://doi.org/10.15575/japra.v5i2.17351

Ganjarjati, N. I. (2019). Sastra Anak Sebagai Awal Pendidikan Karakter Dalam Cerpen Seri "Aku Mau Mendengarkan", "Aku Berani Berterimakasih", dan "Aku Mau Memaafkan" Karya Ade Yulia. Khazanah Pendidikan, 12(2), 125. http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/khazanah/article/view/4292

Hafizah, H., Rahmat, A., & Rohman, S. (2021). Pembelajaran Anak Dala Pembentukan Karakter. Jurnal Pendidikan Indonesia, 1, 137--144.

Oktaviani, L., Hidayah, N., & ... (2022). Revitalisasi Nilai Karakter Toleransi pada Siswa Sekolah Dasar Melalui Serial Nussa dan Rarra. ... Didaktis: Seminar Nasional ..., 1227--1237.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun