Dengan kata lain, pendidikan karakter mendukung pengembangan kemampuan berpikir dan membantu mengaktifkan fungsi alami otak Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai proses pembelajaran yang berfokus pada penguatan nilai-nilai moral, pembentukan budi pekerti, dan pengembangan watak.Â
Tujuannya adalah membekali peserta didik dengan kemampuan untuk mengambil keputusan yang bijaksana, mempertahankan hal-hal positif, serta menerapkan dan menyebarluaskan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh keikhlasan.Â
Sastra tidak hanya diciptakan untuk memberikan hiburan, tetapi juga berperan dalam memberikan pencerahan moral kepada manusia. Dengan begitu, sastra dapat membantu menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Sastra juga berkontribusi dalam membentuk individu yang memiliki karakter kuat dan berbudi pekerti luhur.
Mengapa Toleransi Penting bagi Anak?
Istilah "toleransi" berasal dari bahasa Latin "tolerare," yang mengandung arti kesabaran dalam menghadapi berbagai hal. Dengan demikian, toleransi dapat dipahami sebagai sikap atau perilaku yang memungkinkan seseorang untuk menghargai dan memberikan penghormatan terhadap tindakan atau perilaku orang lain, sambil tetap berpegang pada norma-norma yang diyakini atau dianutnya sendiri.Â
Sikap ini sangatlah penting karena berkontribusi besar dalam membangun hubungan yang harmonis di dalam masyarakat yang memiliki keragaman.
Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengajarkan anak tentang nilai toleransi adalah karya sastra anak, termasuk animasi. Serial Nussa dan Rarra, sebuah animasi populer di Indonesia, menampilkan kisah kakak-beradik yang hidup dalam nuansa keluarga penuh kehangatan.Â
Dalam cerita-ceritanya, Nussa dan Rarra mengajarkan berbagai nilai kehidupan, seperti kerja sama, rasa peduli, dan, yang terpenting, toleransi. Karakter Umma, sebagai ibu yang bijaksana, sering kali menjadi teladan dalam menghadapi perbedaan dengan bijak dan penuh kasih sayang.
Melalui animasi ini, anak-anak dapat belajar memahami pentingnya menerima perbedaan, baik dari segi agama, budaya, maupun latar belakang sosial. Oleh karena itu, Nussa dan Rarra dapat dijadikan sebagai sarana pendidikan karakter yang relevan bagi siswa sekolah dasar.Â
Dengan demikian, diharapkan para siswa dapat mengembangkan sikap saling menghargai dan mampu hidup bersama dengan penuh kedamaian di tengah-tengah keberagaman yang ada dalam masyarakat.
Melibatkan anak dengan media seperti animasi dapat menjadi pendekatan yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini. Media ini menyajikan cerita-cerita menarik serta gambar dan cerita yang mudah dipahami anak.Â