Mohon tunggu...
Pendidikan

Pemanfaatan Sifat Totipotensi Tanaman, Menguntungkan atau Merugikan?

29 Agustus 2018   17:21 Diperbarui: 29 Agustus 2018   17:33 2366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sifat totipotensi tumbuhan, menguntungkan atau malah merugikan? Sebetulnya itu semua tergantung pada bagaimana cara manusia menyikapinya. Apakah akan dimanfaatkan untuk tujuan yang baik seperti pelestarian tanaman langka, atau malah mengembangkan tanaman beracun untuk dijual dalam harga mahal. 

Di linimasa, banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi. Seperti kebutuhan pangan, sandang, dan papan yang merupakan kebutuhan primer.

Semuanya itu berasal dari tumbuhan, misalnya pangan berasal dari tumbuhan padi, sandang berasal dari tumbuhan kapas, papan berasal dari pohon jati, dan lain-lain. Karena semakin banyaknya populasi manusia, maka kebutuhan akan ketiga hal pokok itu juga semakin meningkat, yang juga berarti semakin banyaknya tumbuhan yang diperlukan.

Tanpa pemanfaatan sifat totipotensi ini, lama kelamaan tumbuhan akan habis dan punah karena terus menerus digunakan. Maka, saya sangat setuju dengan adanya pemanfaatan sifat totipotensi yang memungkinkan setiap sel memiliki potensi genetik seperti zigot yang mampu membelah diri dan berdiferensiasi menjadi tanaman baru yang utuh dan sempurna, dengan begitu resiko tumbuhan punah dapat ditekan karena individu baru dapat dikembangkan dengan mudah, cepat, dan dalam jumlah yang banyak.

Referensi : 

modulbiologi.com

wiki/Totipotensi

manfaat.co.id

wiki/Plasma_nutfah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun