Pengalaman terakhir yang akan saya bagikan adalah pengalaman saya selama di Qingshui Playground di Distrik Qingshui. Ini adalah pengalaman lokakarya kebudayaan pertama saya mengenai gaya hidup pedesaan di Taiwan. di sini saya belajar untuk membuat tempat pembakaran yang sering disebut sebagai stone kiln. Seperti namanya tempat pembakaran batu ini berasal dari batu yang ditumpuk sedemikian rupa seperti tungku untuk memasak. Setelah menumpuk batu, di dalamnya diberi bara api hingga bebatuan tersebut menghitam. Setelah mematikan api, bahan masakan dimasukkan ke dalam tungku dan kami meruntuhkan bebatuan tersebut serta menutupinya dengan pasir. Setelah beberapa waktu berlalu kami menggali tumpukan pasir dan batu tersebut untuk mencari makanan yang telah dimasukkan sebelumnya. Para guru menjelaskan bahwa tradisi ini hanya ada di bagian tengah hingga selatan Taiwan dan biasanya dilakukan setiap sekali dalam setahun selama musim dingin. Â Mereka juga menjelaskan bahwa terdapat dua bagian tersusah dan menyenangkan selama proses ini. Proses pertama adalah menumpuk batu, dimana seharusnya kami tidak menggunakan kerangka besi untuk membuat tungku ini. Namun, para guru memahami bahwa kami adalah mahasiswa internasional yang asing dengan tradisi lokal ini. Bagian kedua adalah menggali dan menemukan makanan, dimana kami harus bersabar dan berusaha sekali lagi untuk mendapatkan hasil dari proses memasak yang panjang ini. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menikmati waktu bersama dengan keluarga atau orang terdekat. Sebelum pulang saya mendapatkan majalah yang dibuat oleh para guru untuk mempublikasikan kepada masyarakat mengenai tujuan komunitas ini dibentuk.
Menurut saya, kekuatan sejati Taiwan terletak pada penduduknya yang sangat ramah dan keinginan kuat mereka untuk berbagi kebudayaan serta pengalaman mereka. Hal inilah yang memperkaya kebudayaan di Taiwan. Saya menyadari bahwa untuk memahami suatu kebudayaan kita harus merasakannya secara langsung dan ikut serta dalam kegiatan maupun tradisi yang ada. Taiwan memiliki kekayaan budaya yang tak hanya tersimpan dalam sejarahnya, tetapi juga terwujud dalam interaksi sehari-hari masyarakatnya. Setiap momen tak terlupakan yang saya alami membawa pengalaman berharga yang memperluas pandangan saya terhadap keberagaman budaya Taiwan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H