Selain karena usia Hwa Rim dan Bong Gil yang masih terlihat muda, mereka juga tampak sangat rupawan dengan fashion sense yang sangat baik. Bahkan salah satu adegan di film juga menunjukkan Hwa Rim menggunakan sepatu kets saat hendak melakukan ritual, dan juga mereka berdua bahkan menjaga kesehatan mereka dengan rutin datang ke pusat kebugaran.Â
Hal yang mungkin sangat berbeda di film horror lokal yang biasanya selalu mempertontonkan sosok dukun sebagai orang tua sepuh yang tinggal di gubuk dengan penampilan yang terkesan menyeramkan. Saya juga sering sekali mendapati banyak warganet yang kerap kali membandingkan hal ini dengan mengatakan bahwa dukun lokal seharusnya terlihat rupawan juga untuk menunjukkan "ilmu awet muda" yang dimiliki mereka agar bisa menggaet lebih banyak klien. Jujur saja, saya juga beberapa kali salfok dengan ketampanan Lee Do Hyun yang tampak memancarkan aura yang berbeda dengan drama yang selama ini diperankannya.Â
3. Gak melulu harus ada romance nya
Walaupun mempunyai pengalaman di drama percintaan, baik Kim Go Eun maupun Lee Do Hyun ternyata mampu membawakan Exhuma sebagai "pasangan dukun" yang bisa bekerjasama tanpa adanya hubungan asmara. Berbeda dengan pasangan paranormal Ed & Lorraine Warren di film "The Conjuring" yang memang merupakan pasangan suami dan istri, hubungan Hwa Rim dan Bong Gil lebih ke arah guru dan murid.Â
Walaupun tidak dijelaskan secara detail mengenai masa lalu Bong Gil yang selalu mengikuti Hwa Rim kemana pun gadis itu pergi, namun disebutkan di film tersebut bahwa Bong Gil berguru menjadi dukun sejak dirinya masih SMA dan memilih untuk berada di sisi Hwa Rim. Walaupun demikian, chemistry yang dimiliki Hwa Rim dan Bong Gil memukau banyak penonton hingga berhasil membuat mereka berfikir bahwa kedua orang itu memiliki hubungan asmara.Â
4. Kisah yang relate dengan sejarah Korea - Jepang
Bermula dari niat Hwa Rim dan Bong Gil yang diminta untuk membantu satu keluarga kaya raya yang diganggu mahluk gaib, berujung melawan Shogun, hantu Jenderal Jepang yang pada dahulu kala pasukannya berhasil menginvasi negara Korea. Adegan demi adegan, percakapan demi percakapan, semuanya dikaitkan dengan sejarah Korea sehingga secara tidak sadar, kita ikut belajar mengenai sejarah mereka.Â
Hal yang mungkin paling membekas bagi saya sendiri adalah saat sang Shogun "menguji" Hwa Rim dengan bertanya apakah Hwa Rim sudah menyediakan ikan dan melon baginya. Ikan dan melon ini sendiri ternyata mempunyai arti tersendiri, yang dimana melon ini menggambarkan pasukan tentara bagian timur, dan ikan menggambarkan pasukan tentara bagian barat saat perang Sekigahara. Terlepas dari pro-kontra yang menyatakan bahwa film ini seakan akan terlalu menyudutkan Jepang, menurut saya pembawaan yang dibawa pada cerita ini sangat menarik dan membuat kita jauh lebih penasaran untuk menonton lebih jauh.Â
5. Terdapat "easter egg" yang tersembunyi di sepanjang film