Mohon tunggu...
Natasha Nicolas
Natasha Nicolas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lulusan Public Relations yang amatir dalam menulis

Hanya seorang lulusan ilmu komunikasi yang gemar namun amatir dalam menulis artikel. Artikel yang ditulis hanya merupakan sebuah isi pemikiran dan perspektif saya yang sepertinya menarik jika dibagikan ke orang lain

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Offline Learning di Tengah Pandemi, Mampukah Kita Beradaptasi?

14 Maret 2021   14:29 Diperbarui: 14 Maret 2021   16:25 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Brainyquote.com

Seperti yang kita ketahui dari gerakan 5M yang baru digalakkan pemerintah, salah satunya adalah menghindari kerumunan. Pastikan jumlah mahasiswa yang terdapat di satu ruangan tidak lebih dari 50% kapasitas ruangan dengan posisi tempat duduk yang mempunyai jarak satu sama lain. Setelah itu, bukalah jendela kelas dan nyalakan kipas angin agar sirkulasi udara berputar dengan baik. 

  • Melakukan swab test sebelum memulai pembelajaran tatap muka

Demi menghindari terbentuknya cluster baru, menurut saya ini sangat penting. Pastikan seluruh mahasiswa yang masuk dan mengikuti pembelajaran tatap muka selama 1 semester kedepan benar benar negative dari Covid-19 dengan melakukan swab test. Surat swab test bisa di scan dan dikirimkan ke pihak akademik kampus sehingga bisa meminimalisir kesalahan data.

Memang, seluruh hal ini benar benar baru, dan kita dipaksa untuk melakukan hal hal yang mungkin sebelumnya terkesan asing bagi kita, seperti menggunakan masker dan hand sanitizer setiap kali kita bepergian, mencuci tangan setelah kita menyentuh sesuatu, ataupun menyemprotkan disinfektan ke tubuh dan barang barang yang kita gunakan. 

Hal hal tersebut sangatlah asing bagi kita yang sebelumnya hidup dengan "normal". Tetapi, jika kita melihat hal hal tersebut sekarang, apakah kita masih merasa asing dengan hal hal tersebut? 

Apakah kita masih merasa bahwa hal hal tersebut tidaklah "normal"? Benar, kita semua sudah terbiasa dengan hal tersebut, bukan? Kita bahkan sudah menganggapnya sebagai kebiasaan di hidup kita yang baru, di era "new normal". Disitulah kita sadar bahwa kita sudah beradaptasi dengan pandemi ini. 

Sumber: Brainyquote.com
Sumber: Brainyquote.com
Adaptasi, mungkin merupakan hal yang mudah untuk dilakukan bagi sebagian orang, namun tidak dengan sebagian lainnya. Saya sendiri merupakan orang yang mudah untuk beradaptasi, dalam berbagai keadaan dan tekanan, saya adalah orang yang sangat fleksibel. 

Sebenarnya, ada banyak cara untuk beradaptasi dengan lingkungan dan situasi yang benar benar baru, tetapi satu hal yang sering saya lakukan untuk beradaptasi adalah hanya dengan membiasakan diri dengan semua ini, seperti sebuah ungkapan yang sudah sering kita dengar, "Alah bisa karena biasa". Biasakan dirimu, hingga kamu merasa bahwa semua ini bukanlah kewajiban tapi kebiasaan yang harus dilakukan setiap hari.

Jadi, apakah bisa kita beradaptasi untuk offline class di tengah pandemi? Saya yakin bisa, jika ada kemauan dan tekad yang kuat untuk tidak melanggar protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. 

Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, menghindari kerumunan, menjaga jarak, dan membatasi interaksi, niscaya, hal tersebut bisa menjadi kebiasaan kita di era new normal ini, dan bisa membuat kita tetap melakukan seluruh aktivitas kita seperti sediakala. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun