Mohon tunggu...
Natasha Adhys
Natasha Adhys Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Politik Universitas Indonesia

Senang menulis, jika ada waktu senggang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Orientalisme terhadap Citra Islam dan Peran Feminisme Muslim dalam Membenahinya

19 Oktober 2021   00:41 Diperbarui: 26 Juni 2023   03:28 2731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wanita muslim | Gambar: Freepik

Melalui feminisme Muslim, para aktivis berusaha untuk menghilangkan diskriminasi dan menghadirkan kesetaraan gender, baik dalam urusan rumah tangga maupun urusan serta hak-hak perempuan dalam publik, karena masih ditemukan banyak praktik ketidakadilan gender yang termanifestasi dalam marginalisasi, subordinasi, kekerasan, serta ketimpangan beban pekerjaan bagi perempuan di negeri ini (Luthfiyah, 2015). 

Dalam hal ini, mereka berpendapat bahwa perempuan Muslim berhak untuk berkiprah seluas-luasnya dan dengan bebas di ruang publik demi kebaikan umat Islam sendiri. Singkatnya, feminisme Muslim berusaha menyerukan keadilan bagi setiap individu dan mengurangi dampak-dampak yang ditimbulkan dari dogma misoginis yang buta gender (D., 2020).

Lebih dari itu, sebenarnya Islam sendiri selalu menekankan dan melaksanakan prinsip-prinsip kemanusiaan serta tidak menentang kesederajatan hak antara pria dan wanita, walaupun dalam perspektifnya, kesederajatan hak tidak berarti kesamaan hak (Luthfiyah, 2015). Al-Qur'an mengajarkan umat Muslim untuk melawan segala bentuk ketidakadilan seperti eksploitasi dan penindasan, baik secara sosial, politik, ekonomi maupun budaya, termasuk gender. Pemahaman ini sangat menunjukkan Islam sebagai sebuah agama dan ajaran yang melingkupi seluruh aspek penegakkan prinsip-prinsip kemanusiaan yang mana bertolak belakang dengan definisi yang dibentuk oleh Barat dalam orientalisme. Ini membuktikan bahwa gambaran Islam sebagai suatu ajaran ekstrem, berbahaya, dan patut dijauhi, tidak terbukti benar.

Peran feminisme Muslim kemudian menjadi penting di sini. Di satu sisi, sebagai bagian dari masyarakat modern, feminis Muslim turut serta dalam gerakan positif untuk membentuk masyarakat yang lebih setara. 

Di sisi lain, dengan menyuarakan isu gender dalam bingkai Islam, mereka tidak hanya bergerak menggunakan pendekatan budaya Timur, yang mengindikasikan kemampuan Timur untuk bergerak dalam isu global dengan coraknya sendiri, tetapi juga turut memberikan koreksi atas pemahaman dan ajaran Islam yang selama ini mengalami distorsi akibat "bingkai definisi" Barat. 

Feminisme Muslim telah memberikan ruang perubahan baru terhadap citra dan pemahaman atas Islam yang sebenarnya mengajarkan prinsip-prinsip kemanusiaan.

 Pada akhirnya, yang bisa disimpulkan adalah bahwa dunia yang kita tinggali sekarang tidak sepenuhnya dibangun atas struktur yang objektif. Adanya pandangan bahwa kekuasaan Barat berada jauh di atas Timur telah memicu distorsi atas pemahaman mengenai budaya Timur. Islam, sebagai salah satu yang paling terdampak, akibatnya menerima stigma dan diskriminasi dari kalangan anti-Islam serta Islamophobic, termasuk di Indonesia. 

Namun, dengan meningkatnya kesadaran global, kini pemahaman yang keliru tersebut dapat perlahan diubah melalui peran dari berbagai kalangan, salah satunya feminisme Muslim. 

Peran feminis Muslim kemudian membuktikan dua hal. Pertama, bahwa gerakan bercorak Timur, dengan ciri khasnya sendiri, dapat berdiri setara dengan gerakan Barat dan kedua, bahwa feminisme Muslim tidak hanya berhasil menyuarakan isu kesetaraan gender, tetapi juga isu politik terhadap citra Islam secara keseluruhan melalui pemahaman terhadap ajaran Islam, yaitu Islam yang menolak diskriminasi dan menekankan prinsip-prinsip kemanusiaan, yang ternyata bertolak belakang dengan citra Islam yang selama ini dibentuk oleh Barat.

Referensi

D., J. F. (2020, December 18). Feminisme Muslim Indonesia: Gerakan Perempuan Lawan Konservatisme Agama. Retrieved from Magdalene.co: https://magdalene.co/story/perkembangan-feminisme-muslim-di-indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun