Eco juga menekankan pentingnya konteks dalam memahami tanda-tanda. Baginya, tanda-tanda hanya dapat dipahami dalam konteks sosial dan budaya yang kompleks, dan interpretasi tanda-tanda selalu tergantung pada konteks tersebut.
Kontribusinya dalam pengembangan semiotika sangat signifikan dan memengaruhi banyak disiplin ilmu, seperti sastra, seni, media, dan budaya populer. Karya terkenalnya, "The Name of the Rose," mencerminkan minatnya dalam semiotika dan teori sastra.
- Mikhail Bakhtin: Ahli sastra dan filsuf Rusia yang mengembangkan konsep semiotika dialogis. Baginya, semiotika adalah studi tentang tanda-tanda dalam konteks dialog dan interaksi sosial, di mana makna terbentuk melalui dialog antara berbagai perspektif dan pengalaman.
Mikhail Bakhtin merupakan seorang ahli sastra dan filsuf asal Rusia yang memberikan sumbangan penting dalam pengembangan semiotika dialogis. Teori semiotika dialogis yang dikemukakan oleh Bakhtin menekankan pentingnya konteks sosial dan dialog dalam membentuk makna.
Bakhtin meyakini bahwa makna tidak hanya terbentuk melalui tanda-tanda linguistik, melainkan juga melalui interaksi sosial dan dialog antara berbagai perspektif dan pengalaman. Menurutnya, setiap bentuk komunikasi adalah dialogis, dan arti sebuah pesan terbentuk melalui proses dialog yang kompleks antara penutur dan pendengar.
Dalam konsep semiotika dialogis Bakhtin, tanda-tanda tidak memiliki makna yang tetap dan objektif, melainkan bersifat relatif dan terbuka untuk interpretasi yang beragam. Hal ini mengindikasikan bahwa makna sebuah tanda tidak ditentukan oleh penutur tunggal atau bahasa yang terstandarisasi, melainkan dibentuk dalam proses dialog antara berbagai suara atau perspektif dalam konteks sosial dan sejarah yang spesifik.
Pendekatan semiotika dialogis Bakhtin sangat memengaruhi disiplin ilmu sosial, humaniora, dan seni. Konsepnya tentang dialog dan heteroglossia, atau keberagaman bahasa dan perspektif dalam sebuah teks atau konteks, menunjukkan pentingnya mempertimbangkan konteks sosial dan sejarah dalam menganalisis tanda-tanda dan makna.
JENIS SEMIOTIK
Terdapat beberapa jenis semiotik, diantaranya:
1. Semiotik Linguistik atau Semiotik Saussurean: Berfokus pada studi tanda-tanda dalam bahasa, termasuk penggunaan kata, tata bahasa, dan sintaksis.
Semiotik Linguistik atau Semiotik Saussurean merupakan kajian mengenai tanda-tanda yang ada dalam bahasa. Sebagai contoh, kata-kata, tata bahasa, dan sintaksis dapat dianggap sebagai tanda-tanda linguistik yang membentuk makna dalam bahasa tertentu. Sebagai ilustrasi, dalam bahasa Inggris, kata "cat" dapat diartikan sebagai tanda yang merepresentasikan seekor kucing dalam konteks bahasa tersebut. Konsep Semiotik Saussurean juga menjelaskan bahwa "cat" merupakan tanda yang terdiri dari dua unsur, yaitu "signifier" (pengacu) dan "signified" (yang diacu), yang berhubungan untuk membentuk makna kata tersebut dalam bahasa Inggris.
2. Semiotik Peircean: Memusatkan perhatian pada studi tanda-tanda dalam konteks sosial, termasuk bagaimana tanda-tanda membentuk pengetahuan manusia dan dunia sosial yang kompleks.