bren keluar dari dalam peti itu dan mencari makan.
Tiba - tiba bren melihat seekor bangkai babi hutan yang sudah lama mati,tak lama kemudian bren mendengar langkah babi hutan raksaksa yang sedang berjalan menuju bangkai babi yang mati itu bren pun cepat - cepat bersembunyi sambil memperhatikan babi raksaksa itu.
Babi raksaksa itu tiba-tiba berhenti di sebuah pohon dan babi itu makan tiga lembar daun setelah itu meniupkan kunya daun itu ke temannya yang sudah mati itu tiba-tiba saja temanya itu bangkit dan berjalan bersamanya.
Bren dengan cepat mengambil tiga lembar daun itu dan mengunyahnya bren meniupkan
Ke bangkai nona tiba-tiba Nona bangkit dan bren mengatakan nona kamu tidur lama sekali.
Keesokan harinya bren mencari makan di hutan,setelah bren kembali dari hutan bren melihat kapal besar yang baru saja berangkat bersama nona bren tampak kebingungan bren melihat sepatu sebelah kiri nona yang ketinggal bren mengambilnya.
Bren tidak punya kapal untuk mengejar nona Ke kota bren memanggil sahabanya ikan dengan sebutan " Tibi mabir woo " artinya sahabat ko dimana tiba-tiba ikan besar itu muncul dari dalam laut bren pun naik dan mereka mengejar kapal itu ke kota
Sesampai di kota bren bekerja sebagai tukang jual sepatu.
Raja yang menculik nona pada waktu itu ingin menikahi nona tapi nona mengatakan siapa yang bisa mendapatkan sepatu sebelah kiri ku dialah yang menika dengan ku, raja menyuruh pengawal-pengawalnya Mencari tukang sepatu yang ada di kota itu ke istana nona mencobanya satu persatu ternya penjual sepatu ketiga ada bren suaminya bren melihat nona dan nona tersenyum padanya.
Keesokan harinya raja membuat perlombaan pesawat di istana dan bren juga ikut perlombaan itu bren peserta terakhir bren melihat nona yang sedang duduk bersama raja bren menyuruh nona untuk mendekati pesawat itu.
Bren membunyikan pesawat itu dengan cepat nona lompat ke dalam pesawat mereka berdua lolos melarikan diri ke tempat asal usul mereka dan bertemu dengan bapak guru dan mama nyaora yang sudah tua.