Inilah yang dilakukan oleh Seminari Menengah Santo Petrus Canisus Mertoyudan yang tanpa lelah dan dengan daya usahanya berusaha untuk mendidik para manusia untuk sungguh benar-benar menjadi manusia. Ini juga termaktub kan dalam Misi seminari pada butir kedua yang menyatakan, "Melaksanakan kegiatan Pendidikan dan pembelajaran secara optimal sehingga seminaris dapat mempertanggungjawabkan imannya dan memiliki bekal yang diperlukan untuk melanjutkan ke formation ke jenjang berikutnya." Hal ini menunjukkan bahwa seminari sungguh menjalankan kegiatan pendidikan atau formatio demi terbentuknya manusia-manusia yang sungguh manusia di kehidupan mendatang, untuk Tuhan, sesama, dan pertanggungjawaban kepada dirinya sendiri.
Selain dari pada itu, pada zaman ini kita perlu melihat realitas yang terjadi di reksa pastoral Gereja Katolik Indonesia. Perlu disyukuri bahwa perkembangan umat Allah di Gereja Katolik Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan. Namun daripada itu, kita tak hanya bersyukur akan bertambahnya jumlah umatnya saja, namun juga perlu adanya penambahan gembala-gembala Gereja yaitu imam-imam masa depan yang akan menggembalakan umat Allah di reksa Gereja Katolik Indonesia mendatang. "Kalau sepuluh tahun mendatang kita masih ingin ada Misa, dua puluh tahun mendatang, lima puluh tahun mendatang bahkan saat generasi kita sudah turun temurun, maka satu yang tetap dibutuhkan, yaitu Imam," kata salah satu Imam pengajar di Seminari Tinggi Santo Paulus Kentungan, Yogyakarta. Inilah yang menjadi gugahan untuk menjawab tantangan ini.
Tentu di zaman modern ini, dorongan untuk menjadi imam kian sukar dikarenakan tawaran-tawaran zaman yang semakin radikal. Oleh karena itu, wahai umat Allah di Gereja Katolik Indonesia, kita juga melihat lebih dalam kenyataan yang ada di atas untuk menanggapi panggilan Tuhan, terutama bagi para pemuda-pemudi yang ingin membaktikan dirinya sungguh kepada Tuhan dan umat Allah menjadi imam, biarawan, dan biarawati.Â
Seminari Mertoyudan menjadi salah satu tempat penyemaian benih panggilan itu. Seminari Mertoyudan siap menuntun, menumbuhkan, dan mendidik generasi muda saat ini menjadi manusia yang sungguh manusia, terutama untuk menjadi Gembala Gereja masa depan. Perlu diketahui pula, bahwa seminari Mertoyudan adalah jenjang Pendidikan untuk mendidik para remaja mulai dari jenjang Sekolah Menengah Atas, untuk sebelumnya memantapkan dan dimantapkan untuk menjalani proses Pendidikan kedepannya. Maka relevan dengan pendidikan model apa pun, terlepas ingin menjadi imam atau tidak, bahwa penyadaran formasi ini perlu dimulai sedari dini, belia, selagi kepribadian itu masih bisa terus dikembangkan dan terus diasah.
Berangkat dari permasalahan diatas, maka dari itu, untuk Anda semua yang membaca tulisan ini, terkhusus kepada kaum muda dan para orang tua yang memiliki jiwa besar kepada Tuhan, mari berikan diri Anda dan mungkin putra-putra bapak dan ibu untuk menjawab tantangan zaman itu, dimana pertumbuhan umat Allah di sini juga banyak, maka kita pun juga memerlukan gembala-gembala yang proporsional pula.Â
Seminari Mertoyudan membuka pintu untuk kesiapsediaan Anda-Anda sekalian dalam menanggapi panggilan Tuhan. Mungkin kita masih bingung akan panggilan Tuhan yang macam apa dalam diri kita. Namun dari situlah, pertanyaan, keresahan, dan dorongan akan ditemukan di tempat ini. "Tidak ada krisis panggilan pada masa ini, yang ada adalah krisis jawaban dari para kaum muda saat ini," beginilah yang dikatakan salah satu Imam yang menjadi staf pendidik di Seminari Mertoyudan.
Mari, come and see, Seminari Santo Petrus Canisius Mertoyudan Magelang, rumah formasi gembala-gembala Gereja masa depan, pemimpin masa depan, juga manusia yang sungguh manusia dalam menjawab tantangan zaman di masa depan yang semakin kompleks!
Salam, human formation!
Aloysius Natan Cahyo Adi Putranto
KPA Medan Utama 110