Kehidupan guru guru diperbatasan juga diberatkan dengan tingginya harga sembako, sebagai contoh harga gas 3 kg dengan kisaran Rp. 45.000 sampai dengan Rp. 50.000, hal ini menyebabkan para guru disana harus mencari kayu bakar untuk digunakan sebagai bahan untuk memasak didapur.
Hal lain yang juga sangat memperihatinkan guru guru disana adalah tidak tersedianya perumahan dinas untuk para guru yang berasal dari luar, sehingga mereka harus menumpang dirumah masyarakat sekitar dengan sistem kos dan kontrak dengan biaya sekitar Rp. 250.000 sampai dengan Rp. 350.000 perbulan.
Untuk menuju lokasi sekolah dari kabupaten sintang para guru harus menyeberangi sungai besar dan harus mengeluarkan uang mulai dari RP.10.000 sampai dengan Rp,40.000, karena ketika memasuki kecamatan ketungau tengah  atau merakai belum tersedia jembatan sehingga para guru harus membayar masyarakat sekitar untuk mengantar mereka ke seberang sungai. Sebenarnya masih banyak lagi kondisi memperihatinkan yang dialami para guru yang mengabdikan diri di daerah 3T atau daerah sangat tertinggal.  Selain kondisi tersebut para guru ternyata harus melakukan tugas mengajar disekolah dengan kondisi yang sangat memperihatinkan dengan kondisi terbatasnya semua sarana dan prasarana yang berada disekolah.
Namun walapun demikian sebenarnya para guru disekolah tersebut sudah semangat  dalam mengabdikan diri didaerah sangat tertinggal karena mereka memperoleh tunjangan khusus guru sebesar satu kali gaji pokok. Tapi sampai berita ini dimuat ternyata untuk TW 1 dan TW 2 terhitung dari bulan januari sampai juni tahun 2023 pada Semester genap Tahun Pelajaran 2022 / 2023 guru guru di SMA Negeri 2 Ketungau tengah belum mendapatkan haknya untuk menerima tunjangan khusus daerah sangat tertinggal, hal ini juga dibuktikan dengan tidak keluarnya SK Tunjangan Khusus guru didalam Info GTK. Â
Didalam INFO GTK guru SMA Negeri 2 Ketungau tengah memang sudah terdapat keterangan bahwa sekolah tersebut memang berada dikategori wilayah sangat tertinggal, Namun apa daya harapan untuk mendapatkan tunjangan khusus tersebut sudah sirna seiring penderitaan guru guru yang berada diperbatasan negara tetangga malaysia.
Sebenarnya para guru didaerah tersebut sudah menghubungi pihak terkait di Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat melalui whatsapp yang mengurusi bagian pengajuan tunjangan khusus guru tersebut, namun jawaban dari pihak  terkait  mengatakan bahwa SMA Negeri 2 Ketungau Tengah tidak bisa diusulkan sebagai penerima tunjangan khusus karena pagu anggaran tidak cukup.
Menurut guru guru SMA Negeri 2 Ketungau Tengah jawaban tersebut kurang tepat karena seharus mereka tetap diajukan saja sebagai penerima tunjangan khusus, masalah anggaran cukup atau tidak itu adalah kewajiban negara untuk menyiapkan anggaran khusus untuk para guru yang mengabdikan diri didaerah sangat tertinggal.
Dengan tidak diajukan dan tidak mendapat tunjangan khusus tersebut sangat membuat para guru putus asa untuk mengabdikan diri didaerah 3T. Karena sebenarnya para guru disekolah tersebut sudah lapang dada menerima kondisi yang ada karena mereka memperoleh penghargaan dari negara berupa tunjangan khusus sebesar satu kali gaji pokok.