Salah satu tahapan pada analisis sistem informasi adalah mengidentifikasi entitas-entitas dasar yang menjadi kunci utama pada proses bisnis organisasi.Â
Setelah kita memperoleh entitas dasar tersebut, kita perlu mepelajari kemungkinan-kemungkinan nilai relasi yang mungkin muncul.Â
Kemungkinan relasi yang boleh muncul ketika kita diberikan dua buah entitas  adalah: one-to-one, one-to-many, many-to-one, dan many-to-many.Pada kasus kali ini saya akan mencoba membahas tantang relasi "many-to-many".Â
Sebagai ilustrasi, akan dibangun sebuah sistem informasi kepegawaian sebuah organisasi. Dimana, salah satu fitur sistem adalah adalah Fitur 1: sistem mampu memberikan keadaan jumlah pegawai berdasarkan tingkat pendidikan berdasarkan waktu.Â
Berdasarkan ilustrasi tersebut kita peroleh/tetapkan bahwa ada dua entitas dasar, yaitu pegawai dan pendidikan. Adapun pegawai merupakan entitas yang anggotanya adalah Pegawai A, Pegawai B, Pegawai C dan seterusnya, sedangkan entitas pendidikan memiliki anggota Tingkat pendidikan SD, Tingkat Pendidikan SMP, Tingkat Pendidikan SMA, Tingkat Pendidikan S1, Tingkat Pendidikan S2, Tingkat Pendidikan S3. Â
Baca juga : Ancaman Terhadap Teknologi Sistem Informasi
Jika digambarkan maka ilustrasi masalah ini dapat kita ilustrasikan seperti pada Gambar 1. Pada Gambar 1 ini, kita telah melakukan mentransformasi entitas menjadi Tabel, yaitu entitas pegawai menjadi tbl_pegawai dan entitas pendidikan menjadi tbl_pendidikan
Selanjutnya berdasarkan keadaan/proses bisnis diperoleh informasi bahwa relasi yang mungkin mucul antara dua entitas ini dapat diilustrasikan sebagai berikut: Skenario Ilustrasi I: "Seorang pegawai menyelesaikan beberapa tingkat pendidikan dalam kurun waktu tertentu, serta beberapa pegawai memiliki tingkat pendidikan yang sama diwaktu tertentu". Ilustrasi ini menyimpulkan bahwa kedua entitas ini memiliki relasi "many-to-many". Â
Baca juga : Dosen Sistem Informasi UBSI Kota Sukabumi Sosialisasikan Prokes di Villa Aku Cantik Kota Sukabumi
Pertanyaannya adalah bagaimana mengimplementasikan relasi dua entitas ini? sehingga pada akhirnya nanti sistem dengan mudah memberikan jawab atas kasus kita  (fitur 1).
Pada kasus ini saya lebih memilih model seperti pada Gambar 2 berikut:
Baca juga : Manfaat Sistem Informasi Akuntansi pada Usaha Laundry di Pandemi Covid-19
Konsekuensi model ini tentu saja menuntut pekerjaan lebih ketika proses Query dilakukan. Misalnya Query akan lebih 'mahal'. Tentu saja, itu bisa terjadi. Tetapi keuntungan yang diperoleh dengan melakukan perancangan seperti ini tentu saja lebih realistis. menurut Saya.
Konsep dan implementasi sedernaha ini semoga dapat menjadi inspirasi bagi pembaca yang saat ini sedang belajar analisa sistem informasi. Asik...Â
Salam hangat
Natalis RansiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H