Mohon tunggu...
Natalia Kristiani
Natalia Kristiani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Prodi Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demoralisasi Pendidikan pada Perilaku Siswa SMA Pasca Sekolah Offline di Masa Pandemi Covid-19

1 November 2022   18:23 Diperbarui: 1 November 2022   18:30 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Self diagnose itu sendiri diungkapkan dalam (Maskanah 2022) menurut White dan Horvitz bahwa self diagnose merupakan upaya individu memutuskan bahwa dirinya sedang mengidap suatu penyakit berdasarkan informasi yang diketahui. 

Informasi tersebut bisa datang dari informasi yang dicari lewat sumber-sumber valid seperti dokter, namun ada pula yang terkadang siswa mencari informasi tersebut dari konten media sosial di Instagram, TikTok, ataupun Twitter, hal ini jangan sampai membuat siswa yang memang tidak sakit secara mental menggunakan sumber tidak valid untuk bisa melakukan perilaku-perilaku secara tidak amoral.

SIMPULAN

Sekolah online yang sudah cukup lama berlangsung menimbulkan begitu banyak masalah ketika sudah kembali sekolah secara offline, dikarenakan tidak adanya sistem pendidikan yang jelas yang bisa membuat siswa menjadi pembelajar yang bermoral. 

Adapula dengan proses sosialisasi yang dialami peserta didik tidak sempurna, hal ini tidak sempurna akibat tidak adanya proses interaksi yang intensif antara guru dan murid dalam mentransmisikan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat untuk siswa supaya bisa bermoral. 

Media sosial yang semakin massif yang memberikan pengaruh buruk, bukan hanya dari segi tindakan saja, melainkan juga dari segi mental dari sikap seorang siswa untuk self diagnose, ada pula ketakutan guru dalam mendisiplinkan siswa akibat adanya kasus-kasus seorang guru yang mendisiplinkan seorang siswa tetapi guru tersebut harus disidang.

Emile Durkheim berpendapat di dalam (Sunarto 2004, 6) bahwa dalam masyarakat untuk mengendalikan individu dengan adanya fakta sosial, fakta sosial ini merupakan cara bertindak, berpikir, merasakan yang mengendalikan individu tersebut, baik itu baku ataupun tidak baku dan dapat dilakukan pemaksaan dari luar individu. Sehingg ketika individu tidak bisa mengendalikan atau bersikap amoral dan tidak disiplin, maka sekolah perlu melakukan pemberian sanksi supaya masyarakat bisa harmonis.

Demoralisasi adalah bentuk kemerosotan akhlak yang berakibat fatal bagi bangsa jika tidak segera ditangani, karena siswa-siswi tersebut bisa jadi menempati beberapa kedudukan yang penting dalam negara, apa jadinya jika negara dipimpin oleh orang-orang yang tidak bermoral?

Daftar Pustaka

Harahap, Siti Rahma. 2020. "Proses Interaksi Sosial di Tengah Pandemi Virus Covid 19." AL-HIKMAH: Media Dakwah, Komunikasi, Sosial, dan Budaya 11 (1): 45-53. doi:10.32505.

Hidayat, Rakhmat. 2014. Sosiologi Pendidikan Emile Durkheim. Depok: PT Rajagrafindo Persada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun