Sistem NER berfungsi untuk memperbaiki kerusakan DNA yang diakibatkan oleh UV dan IR dengan menghilangkan fragmen DNA yang rusak dan mensintesis kembali untai yang sehat. Jalur yang menghilangkan lesi DNA besar melalui dua sistem yaitu NER yang terhubung dengan transkripsi (TC-NER) dan perbaikan genom global (GG-NER).
3. Perbaikan Ketidakcocokan (MMR)
MMR memperbaiki kesalahan penggandaan yang dapat muncul sebagai akibat IR, menjaga integritas genetic. Memperbaiki kesalahan replikasi dan penting untuk menjaga stabilitas genom, terutama pada tanaman.
4. Perbaikan Patah Ganda (DSB)
Kerusakan DSB yang kritis pada DNA diperbaiki melalui homologous recombination (HR) dan non-homologous end joining (NHEJ), yang mencegah kerusakan genetik lanjut. Melibatkan dua jalur utama yaitu Penyambungan Ujung Non-Homolog (NHEJ) yang dapat menyebabkan mutasi, dan Rekombinasi Homolog (HR) yang lebih akurat.
5. Perbaikan Jalinan Silang
Tanaman juga memiliki mekanisme perbaikan jalinan silang untuk memperbaiki kerusakan struktural DNA yang kompleks akibat IR. Melibatkan berbagai protein dan jalur, termasuk kompleks MRN dan endonuklease tertentu.
Tanaman memanfaatkan antioksidan enzimatik seperti (peroksidase ascorbate, katalase, dan dismutase superoksida) serta antioksidan non-enzimatik (seperti ascorbate dan glutation) untuk menghilangkan spesies oksigen reaktif (ROS) dan mengurangi stres oksidatif. Sistem antioksidan ini terkompartemen di berbagai bagian sel dan melibatkan interaksi yang kompleks dalam jalur-jalur respons stres.
Dari Paparan IR Dosis Tinggi Akut ke Paparan IR Dosis Rendah Kronis: Efek Non-Target pada Tanaman
Paparan IR dosis tinggi dapat menyebabkan efek langsung seperti kematian sel, sementara paparan dosis rendah kronis berperan dalam menginduksi efek non-target. Pada tingkat ini, IR memicu respons adaptif dalam jaringan yang tidak langsung terpapar radiasi, memperkuat kemampuan adaptasi tanaman melalui mekanisme non-target yang kompleks.